#3 Playlist: A Little Too Much

1.8K 264 49
                                    

"Ciee... siapa tuh tadi malem yang pulang diantar cowok?"

Shelma baru saja hendak mengolesi mentega kepada roti yang ada di tangannya dan niat itu sedikit terurung setelah ia mendengar godaan yang keluar dari mulut Lana. Shelma hanya meliriknya sekilas lalu kembali mengolesi mentega dengan cuek.

"Kayaknya sih bukan Koh Ansel," ucap Lana lagi yang kali ini mendapatkan tatapan sengit dari Shelma.

"Jangan ngomong yang enggak-enggak ya, Lana. Bukan siapa-siapa kok!"

"Idih, malu-malu! Aku lihat loh walau dia enggak keluar dari mobil. Tapi bukan Koh Ansel kan?!"

"Ish! Berisik deh kamu. Btw, kok tumben banget kamu bangun jam segini, Lan?"

"Ih, ngalihin topik." balas Lana cemberut. "Aku mau ketemu dosen. Mau aku tungguin dia selesai ngajar."

Delyn yang sedang mencuci piring tiba-tiba terkekeh. "Dosennya galak, Lan?"

"Dibilang galak sih enggak, Kak. Tapi nyebelin banget!" seru Lana, sudah lupa total untuk menggoda Shelma perihal ia pulang diantar oleh seorang laki-laki.

Shelma baru saja akan mengambil tas dan juga kunci motornya tapi perkataan Iris yang tiba-tiba muncul dari luar langsung mengurungkan niatnya.

"Kak Shel, hujan."

"Yah! Deres banget, Ris?!"

Iris menganggukkan kepalanya. "Banget, Kak Shel."

"Aduh!" Shelma menggerutu dan melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul delapan kurang tiga puluh menit. "Bentar lagi jam delapan nih! Gue bisa telat."

"Kak Shel pergi bareng gue aja," sahut Delyn yang sudah selesai mencuci piring dan merapikan pakaiannya.

"Tapi kan lo masuk jam sembilan, Del. Enggak apa-apa?" tanya Shelma.

"Enggak apa. Lagi banyak kerjaan nih." balas Delyn lagi lalu pergi ke kamar yang ia tempati bersama Shelma untuk mengambil barang-barangnya. Tak lama setelah itu, ia keluar lagi. "Yuk, Kak Shel."

"Sarapannya sisain buat Eca ya. Jangan dihabisin. Inget, Lan." ujar Shelma.

"Astagfirullah! Iya, iya, Kak Shelma! Aku bukan penyedot debu!"

Shelma dan Delyn tergelak lalu sama-sama berjalan keluar rumah untuk berangkat ke kantor.

☘☘☘

Sebenarnya, cuaca hari ini dengan suasana hati Shelma sangat berbanding terbalik. Kalau biasanya ia merasa sangat malas untuk berangkat ke kantor, hari ini Shelma merasa bersemangat. Mungkin karena Gaga yang mengantarnya pulang tadi malam menjadi alasannya.

Shelma menjadi lebih banyak tahu tentang Gaga. Salah satunya adalah mereka—ia dan Gaga—mendengarkan musik yang hampir sama. Hampir seratus persen percakapan mereka tadi malam adalah tentang musik. Seperti, kalau mau tidur lagu apa yang didengar, atau ketika sedang sedih—dengan alasan apapun. Kalau mengingat percakapan itu lagi, membuat Shelma kembali mengulum senyum. Siapa sangka ia jadi lumayan banyak tahu tentang laki-laki paling populer di kantornya?

Shelma melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift sambil memegang handphone nya yang tersambung dengan earphone. Senyumnya melengkung begitu ia membuka spotifay dan memutar lagu dari Nosstress lagi yang kemarin ia dengarkan bersama Gaga dan berharap hari ini bisa lebih baik daripada hari-hari sebelumnya.

Lift kemudian berdenting, menandakan Shelma sudah tiba di lantai tujuannya, yaitu lantai 15. Shelma berjalan keluar lift dan menuju kantornya. Untunglah, berkat Delyn, Shelma tidak jadi terlambat datang ke kantor.

Playlist : He's Just Not Into YouWhere stories live. Discover now