#39 Playlist: Wish You're Happy There

1.8K 150 32
                                    

Shelma menyesap Green Tea Latte-nya sembari menikmati sejuknya angin di atas atap Scote. Rasanya, sudah lama Shelma tidak mampir ke atap untuk menikmati waktu sendirinya atau pun hanya untuk melampiaskan emosinya karena di-usik oleh tiga cewek rempong.

Dengan semakin menipisnya intensitas Shelma datang ke atas atap, Shelma merasa bahwa ia bukan lagi Shelma yang baru lulus masa probation atau Shelma yang lemah dan mau disuruh-suruh. Memikirkan bagaimana hebatnya perubahan-perubahan itu, Shelma tersenyum lebar.

"Shelma,"

Shelma menolehkan kepalanya ke arah pintu. Ansel, Raras, dan Arjun tampak berjalan ke arahnya sambil membawa tiga kotak croffle.

"Siapa tuh yang beli?" tanya Shelma.

"Cowok lo." jawab Ansel.

Shelma hanya terdiam mendengar balasan Ansel. Sudah lelah karena selalu digoda oleh Ansel dan Raras perihal hubungannya bersama Gaga. Seperti biasa, Gaga selalu tidak melupakan Shelma tiap ia pergi rapat di luar kantor. Saat kembali ke kantor, Gaga pasti akan membawakan makanan untuk Shelma dan teman-temannya.

Shelma membiarkan Ansel dan Raras membuka kotak makanan itu dan mulai memakannya sambil bercerita. Arjun mengambil bagian miliknya dan duduk di depan Shelma. Ketika netra keduanya bertemu, Arjun langsung melempar senyum. Melihat itu, Shelma langsung tersenyum tipis.

"Mas Gaga bucin banget sama lo. Tapi enggak apa, gue jadi kena untungnya. Dapet makanan gratis." kata Arjun.

"Gitu ya? Kalau lo seneng, enggak apa. Gue juga seneng."

Shelma tulus ketika ia berkata demikian. Sebab pertemuannya dengan Arjun ternyata membawa pengaruh cukup besar di dalam hidupnya. Kalau tidak bertemu dengan Arjun, Shelma mungkin tidak akan bertemu lagi dengan Dery yang banyak bercerita tentang Nora setelah hari-hari itu.

Setelah bertemu kembali dengan Nora pun, selain bercerita kepada keluarganya, Shelma juga bercerita kepada Dery. Sampai-sampai ibunya Dery meminta nomor telepon baru Nora. Hasilnya, Nora bertemu lagi dengan teman-teman lamanya. Setelah itu pun, Shelma lumayan sering kembali ke Pet Shop-nya tiap akhir pekan bersama Gaga dan juga mengunjungi Darian.

Ngomong-ngomong soal Darian, ayahnya Gaga itu sangat menerima Shelma. Bahkan tak jarang pria berusia 56 Tahun itu mengabari Shelma dengan foto-foto lucu kucing-kucingnya di Whatsapp. Pesan-pesan yang dikirimkannya pun tak kalah lucu sehingga membuat Shelma tertawa. Rasanya, sudah tidak ada lagi yang Shelma cemaskan selain masa depannya. Shelma benar-benar menikmati hidupnya sekarang.

"Eh, gue lupa tadi gue dicariin Mbak Wulan!" Raras yang sedang asik makan tiba-tiba berdiri dari duduknya. "Gue balik duluan, ya! Udah ditungguin—aduh mampus gue!" Raras langsung buru-buru berlari ke arah pintu untuk turun ke ruangannya.

Ansel yang duduk di belakang Shelma dan Arjun memperhatikan keduanya dengan lekat. Dari tempatnya duduk, Shelma dan Arjun tampak santai membahas sesuatu.

"Gue juga balik duluan ya. Ada kerjaan." ujarnya tiba-tiba, membawa satu kotak croffle. "Ini gue bawa ya, Shel." Tanpa persetujuan Shelma, Ansel pergi begitu saja.

Shelma menggelengkan kepala sambil berdecak dan kembali menyesap minumannya. Berbeda dengan Shelma, Arjun seolah tahu mengapa Ansel tiba-tiba ikut meninggalkan mereka. Diam-diam, ia tersenyum.

"Shel,"

"Hmm?"

"Lo tahu kan," kata Arjun. "Gue suka sama lo."

Shelma langsung terdiam ketika ia mendengar ucapan Arjun. Shelma pikir, Arjun tidak akan pernah membahas tentang ini secara terang-terangan. Shelma juga berpikir, bahwa Arjun akan membiarkan semuanya begitu saja sehingga baik Arjun dan Shelma, sama-sama lupa dengan hal itu.

Playlist : He's Just Not Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang