Bab 18 : Silsilah keluarga

19 5 2
                                    

"Permata di pisau ini seperti cincin yunani itu? Apakah ada hubungannya Vampir itu tadi dengan bangsa Serigala?" Tanya Dylan pada dirinya sendiri. "Arkkhhh, apakah aku harus pergi ke restoran itu lagi?" Rengek Dylan.

Dylan berjalan dengan muka datar, alih - alih kembali ke kantor. Dylan pulang ke apartemennya. Setelah menaiki lift, Dylan memasuki kamarnya dan memandangi dinding yang penuh dengan foto - foto kasus bebarapa tahun yang lalu, "huhh" Dylan mendesah kesal, "aku harus segera menyelesaikan ini," Dylan mengambil foto - foto petunjuk tkp di pelabuhan Seattle tersebut, "aku harus mencoba mencocokkannya sendiri," ucapnya. Dylan mulai membandingkan permata di gambar cincin tersebut dan permata di pisau.

Dylan mengamati pisau tersebut dengan saksama, dan akhirnya dia melihat perbedaan, "C..." Dylan melihat huruf A dan huruf lainnya yang digabung menjadi satu yang membentuk simbol. Dylan melihat dengan saksama dan akhirnya mengetahui bahwa permata di pisau itu terdapat huruf C dan R yang digabung menjadi satu.

"C dan R," lanjutnya, "apakah ini inisial? Pikir Dylan. Kemudian, Dylan menoleh ke foto cincin dengan huruf Yunani itu, "jika kupikir - pikir, C dan R cukup masuk akal untuk inisial orang. Tetapi orang siapa yang dimaksud? Dan untuk apa Vampir Nestle tadi membawa senjata seperti ini? Tanyanya pada dirinya sendiri.

"Tapi jika memang benar inisial? Lalu huruf yunani di cincin permata ini mengartikan apa?" Dylan berpikir sebentar, "yang paling membingungkan adalah kenapa permatanya bisa sama? Arkkh, jika buktinya berkaitan dengan makhluk supranatural, kurasa aku tidak bisa memecahkannya sendiri," ucap Dylan. Akhirnya Dylan membawa semua bukti untuk pergi ke tempat yang dia tuju selanjutnya. Saat dia membuka pintu Dylan mencium bau sesuatu yang hampir membuat dia bersin. "Kenapa ada bau anjing basah disini?"

***

BUKK!

Sebuah pukulan keras menghantam pipi seorang Vampir laki - laki yang sekarang sudah tergeletak dengan wajah penuh luka. Vampir pria itu adakah James yang sedang mendapat hukuman dari Marvin, pemimpinnya. James berdiri dengan cepat, namun dia tidak melawan sama sekali. Luka - luka di wajahnya dengan cepat menutup kembali dengan sempurna.

Sementara Marvin masih meliriknya dengan tajam, sambil mengepalkan tangannya dengan kuat. "Tidak kusangka, kau lah yang sebenarnya berbuat ulah sambil membawa klan ini," James segera berlutut dan berkata, "tuanku, aku benar - benar menyesal. Aku sangat tidak terima terhadap perlakuan Vampir brengsek itu. Dan demi sumpah, bukan akulah penyebab se-"

DIAM!!

Marvin melesat dengan cepat kearah James dan mencekik lehernya dan mengangkatnya di udara, "perbuatanmu membuat dia semakin percaya bahwa ini semua adalah ulah kita. Aku akan bertanya kepadamu, apa alasan kita berteleportasi kesini?!! Apa alasannya?!" Dengan terbata - bata James menjawab, "untuk mer-merekrut V-vampir itu."

Marvin semakin mencekiknya, dan para Vampir di ruangan kastil tersebut hanya bisa menyaksikan dengan rasa takut tanpa berbuat apa - apa termasuk Lucas dan Jenny kecuali Lenox yang agak menikmati hukuman itu. "Wah, ini saat - saat yang kutunggu, tapi aku tidak tahu harus senang atau sedih." Marvin melemparkannya dan James jatuh diatas piano dengan keras.

"Lucas," panggil Marvin kepada Lucas. Lucas yang langsung mengerti segera memegang kedua lengan James dan membawanya ke depan Marvin. "Jika klan ini terkena dampak atas ulahmu, akan kupastikan kau akan disiksa sampai kau tidak bisa merasakan rasa sakit lagi!" Setelah itu Marvin meninggalkan ruangan itu diikuti oleh beberapa pengawal.

Lucas yang lega karena dia mengira nyawa James akan melayang saat ini. Dia membangunkannya dan berkata, "aku minta maaf," Balas James sambil menggeleng, "tidak apa - apa, ini kesalahanku." Jenny pun memberinya segelas darah, James pun meminumnya untuk mengembalikan kekuatannya. "Aku harus ke kamarku sekarang."

DYLAN JACKSON AND THE CURSE OF THE MALGOUDWhere stories live. Discover now