Bab 12 : Penculikan! Dan orang misterius di pemakaman

20 6 0
                                    

Orang tersebut membuka hoodienya dan ternyata itu James. Vampir lelaki itu pun tersenyum hangat. John pun membalas senyuman tersebut seakan dia mengerti bahwa dirinya tidak dalam bahaya, "halo? Apakah tkp ini masih berlanjut?" Tanya james, John membalas, "aku juga tidak tahu. Aku sebenarnya datang ke tempat ini untuk bertemu dengan rekanku. Apakah kau polisi?"

James tersenyum miring, "ya, aku seorang polisi," John sedikit kagum, "dari departemen mana? Apakah kau dari departemen negara bagian lain?" James sedikit bingung dengan pertanyaan John dan menjawab menurut hatinya, "aku polisi di Seattle. Dan kau, siapa namamu?" John membungkukkan badan, dia meniru ala orang Jepang, "namaku John Daniel Walker, senang bertemu denganmu," ucapnya.

"Namaku James..." dia sempat berpikir untuk mengganti nama klannya, "Christian James, tapi aku sering dipanggil James," ucapnya.

"Yah... apa yang kau cari? Apakah kau ditugaskan?" James menjawab, "aku sedang mencari sebuah pisau," John tertawa geli mendengarnya dan mulai mendekati James, "kenapa tidak mencari pistol atau kasus saja," ucap John dengan tertawa.

"Hahahah... cukup lucu ya. Tadi, kau bilang kau menunggu seorang teman? Apakah dia rekanmu?" Tanya James.

"Ya, dia rekan terbaik sepanjang masa," ucap John dengan nada tidak ikhlas. James mulai tergoda, "bagaiman ciri - cirinya? mungkin saja aku kenal," ucapnya.

"Dia cuek, tinggi, warna kulitnya sawo matang tapi kadang - kadang wajahnya suka berubah menjadi pucat, itu menyeramkan. Dan..." James tiba - tiba menyela karena dia sudah tahu, bahwa orang itu adalah yang dia cari.

"Tidak salah lagi, dia pasti seorang vampir," ucapnya dalam hati.

"Kalau begitu, aku pergi dulu," ucapnya dengan tersenyum. John menganga tak percaya, "tapi... bagaimana dengan pisaumu. Lalu, kenapa kau bertanya tentang ciri - ciri rekanku? Apakah kau mengenalnya?" James terdiam sebentar, otaknya mulai mencari ide agar dia bisa keluar dari masalah yang dia buat, "tidak, aku hanya ingin tahu. Aku kan polisi baru," ucap Jamess dengan tersenyum.

"Kalau begitu, kenapa kita tidak bersama saja kesana? Kita kan searah," lagi - lagi perkataan John membuat Jamess harus memaksa otaknya mencari ide lagi. Aku juga tidak menyangka bahwa orang ceroboh sekalipun dapat menekan orang lewat perkataannya saja.

"Aku tidak ingin kesana, lagipula aku ditugaskan di tempat lain. Sudahlah, aku pergi dulu," tanpa basa - basi lagi James langsung berlari meninggalkan tempat itu. John hanya menatapnya berlari dengan pandangan kosong.

James masih berlari di tempat - tempat teduh, dan berhenti saat dia melihat jalanan sudah tak aman lagi. Dia meraih ponsel di sakunya dan menelepon seseorang.

"Pastikan kalian bersiap. Detektif vampir itu sudah mulai bergerak. Tapi kita butuh tawanan agar dia mau menampakkan diri, dan aku sudah mempunyai satu," ucap Jamess tersenyum miring.

"Baiklah, lakukan tugasmu! Setelah itu Pastikan kau belum membunuh calon tawanan kita," terdengar suara berat seorang laki - laki.

Kemudian setelah awan mendung datang, James segera melesat cepat entah pergi kemana.

John masih termondar - mandir disana, dan tiba - tiba ponselnya berdering.

"John, ini aku. Kita batalkan pertemuan kita, ada urusan yang lebih penting," terdengar suara Dylan di telepon.

"Hah! Bagaimana kau ini? Memangnya ada apa?" Tanya John dengan geram.

"Kapten Modrick meninggal, kemungkinan dia bunuh diri di rumahnya. Pemakaman akan dilakukan siang ini setelah diotopsi. Kita berkumpul di departemen. Setelah itu, kita pergi naik pesawat menuju New York" Setelah itu mereka berdua sama - sama menutup telepon.

DYLAN JACKSON AND THE CURSE OF THE MALGOUDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang