Bab 4 : Apa yang ditemukan John?

28 6 0
                                    

08.00 AM, Seattle, Washington DC

Seorang pria itu tertidur lelap tanpa baju di ranjang yang sama. Sinar matahari yang menembus kaca lalu menyentuh kulitnya tidak berhasil membangunkan pria yang sudah terlelap itu. Tetapi, tidak bagi jam weker yang berdering keras di dekat telinganya.

Kringg!

Hahh!

Dylan mengelap mukanya dengan kasar, sambil menguap dengan besar. Dylan melihat jam wekernya yang menunjukkan pukul 08.00 Am, dan berkata, "bagus, aku terlambat."

Dylan biasanya akan langsung menuju kamar mandi dan melakukan aktivitasnya. Tetapi kali ini Dylan berjalan menuju kulkas yang sepertinya tidak ada apa - apa di dalamnya. Terlihat dari desain kulkas yang tak terawat. Dylan membuka kulkas tersebut, dan ternyata betul tidak ada telur, sayuran, atau makanan apapun di dalamnya.

"Ahh, aneh. Bukankah kemarin aku berburu di hutan," Dylan kembali mengingat - ingat apa yang dia lakukan kemarin malam di hutan. Setelah benar - benar mengingatnya, Dylan terkejut pada dirinya sendiri," astaga! Bagaimana aku bisa berubah kemarin? Apakah... karena serigala dan si orang bertopeng itu?"

Dylan berjalan menuju kamar mandi, kemudian membasuh mukanya dengan air secara perlahan - lahan. Dylan memelototi matanya sendiri, dia melihat tajam - tajam matanya yang berwarna merah tersebut. Lalu ekspresinya berubah menjadi kebingungan, "kekuatanku telah mengalahkan diriku sendiri. Aku harus melakukan sesuatu," Dylan bermondar - mandir di kamarnya, pria itu telah menyia - nyiakan waktunya yang berharga untuk bergulat dengan pikirannya sendiri.

Dylan menjetikkan jarinya karena berhasil menemukan ide, "mungkin membolos di jam kerja tidak apa - apa. Daripada tidak masuk seharian, meskipun itu hampir sama," ucap Dylan pada dirinya sendiri. Pria itu mengambil handuk untuk segera mandi dan bergegas menuju kantor.

***

Dylan datang ke kantor dengan sopir utamanya, siapa lagi jika bukan Billy Weasley. "Terima kasih Bill," Bill tertawa sebagai ucapan terima kasih.

Dylan memasuki kantornya dan terkejut siapa yang ditemuinya di dalam pertama kali, "oh! Kau berhasil masuk," Seorang wanita berambut pirang dikucir dengan senyum manis menyambutnya. "Ya, ini juga berkat anda, detektif."

"Tolong, bicaralah dengan informal kepadaku. Aku belum setua yang kau kira," ucap Dylan dengan tawa kecil. "Tentu saja, bagaimana orang setampan anda bisa dikatakan tua," ucap Lisa kegirangan. Dylan pun juga tertawa dengan menikmati suasana disitu, kemudian Dylan melihat John dengan ekspresi kesal di ujung sana, dan berniat menghampirinya.

"Maaf, Lisa. Aku harus pergi," Lisa mengangguk dan melakukan pekerjaannya kembali.

Dylan berjalan dengan cepat menuju seorang rekannya yang sedang melipat tangan di dada dengan ekspresi menjengkelkan. Tanpa basa - basi, John menegur duluan, "apakah kau..."

"Stop! Kemarin kau kemana saja?!" Tanya Dylan jengkel. "Kemana saja! Aku menunggumu hingga 5 jam. Dan aku tidak mau pulang tanpa supir taksi!" ucap John dengan keras. Beberapa orang mulai melirik pembicaraan mereka yang sangat menganggu itu. "Hahh, mungkin itu yang membuat Bill tertawa pagi ini," ucap Dylan.

"Hei, tunggu dulu. Sebenarnya apa yang kau temukan kemarin siang di hutan itu?" Tanya John. "Kemarin?" Dylan mencoba mengingat kembali. Aku tahu mungkin kalian mengira seorang Dylan Jackson itu orang yang cool, tetapi buktinya dia juga konyol.

"Ooh, kejadian di hutan kemarin," ucap Dylan dengan ekspresi menarik. "Ya, katakanlah!"

"Baiklah, emm..."

DYLAN JACKSON AND THE CURSE OF THE MALGOUDWhere stories live. Discover now