DYLAN JACKSON AND THE CURSE OF THE MALGOUD

Bab 20 : Saling tertangkap

Dua orang itu masih saling bertatapan tanpa berkedip sekali pun. Akhirnya Louis membuka suaranya, "tunggu... apakah itu masuk akal?" Pertanyaannya membuat dua orang itu harus berpikir lagi. "Tentu saja benar! Kau tidak ingat Fablo Diablo?" Ucap Dylan.

"Maksudmu Demon Hunter yang mempunyai kekuatan merubah wujud?" Dylan mengiyakan pertanyaan louis. "Lalu dimana tuan Paul yang asli?" Tanya Louis. Dylan pun berjalan mengelilingi ruangan itu sambil berpikir. "Dylan, kurasa ini benar - benar rencananya. Kita harus menangkapnya! Emm... maksudku kau, kau yang harus menangkapnya. Aku tidak mau terlibat," ucap Louis dengan nada acuh tak acuh di akhir kalimatnya.

"Jika ini benar rencananya, apa tujuan dan motivasinya?" Tanya Dylan. "Astaga, apakah aku benar - benar salah membaca berita?!" Ucap louis frustasi. "Kenapa memangnya?" Tanya Dylan tersenyum heran. "Kau benar - benar berbeda dengan apa yang tertulis di berita, pemikiranmu sangat bertolak belakang dengan yang ada di berita," ucap Louis sambil menertawakan Dylan.

Dylan pun ikut tertawa dan membalas perkataan Louis. "Hey, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Masalahnya ini adalah tentang Demon Hunter, aku kurang tahu asal - usulnya. Ini sangat berbeda dengan kasus pembunuhan biasa," ucap Dylan sambil tertawa.

Mereka masih tertawa selama kurang lebih 30 detik, Dylan yang teringat kasus memutuskan untuk menghentikan tawanya. "Oke, kita harus serius, apa tujuannya? Kau pasti tahu kan?" Louis yang sedikit terengah - engah karena tertawa pun menjawab, "seperti yang kubilang, mungkin dia mengincar-"

Tiba - tiba Dylan memotong, "bukan yang itu. Jika rencananya tentang mengambil kekuatan Lisa saat gerhana bulan, mengapa dia harus bersusah payah melakukan semua ini. Pasti ada alasan lain selain itu," ucap Dylan.

"Apakah dia sengaja melakukan semua ini untuk menunjukkan identitasnya?" Dylan mengerutkan alisnya mendengar perkataan Louis. "Maksudku... mungkin dia melakukan ini untuk mengincar seseorang, dan dia tahu seseorang itu hanya akan keluar melalui pembunuhan ini," Pertanyaannya siapa targetnya?" Jelas Louis. Mereka berpikir sejenak, kemudian Louis berkata, "Dylan mungkinkah kau? Kau bilang tuan Paul hanya meminta bantuanmu, artinya sebelumnya dia mengenalmu dan dia pasti tahu bahwa kau adalah VAMPIR. Dan satu hal lagi, kau akan keluar dari sisi manusiamu jika mengetahui pembunuhan supranatural seperti ini kan?"

Dylan menunjukkan mata merahnya dan mengepalkan  tangannya. "Itu artinya dia tidak mungkin bekerja sendiri. Ayo kita keluar." Mereka berdua keluar dari kantor polisi tersebut. "Kau boleh pulang Louis, terima kasih," Dylan langsung berlari cepat menuju suatu tempat. "Kau mau kemana? Aku butuh tumpangan," Dylan yang sudah berlari dan tidak menghiraukan Louis. Akhirnya, Louis pun berjalan ke arah yang berlawanan dari Dylan. "Tunggu, aku harus mengikutinya, karena ini berhubungan dengan Demon Hunter." Louis pun berbalik dan berlari  mengikuti bau Dylan.

***

7.00 AM

Pagi yang cerah pun mulai menggantikan malam yang dingin. Sinar matahari pun mulai menerangi kota Olympia. Sementara itu terdapat 3 Vampir yang  berada di suatu tempat seperti restoran yang agak sepi sambil bersantai menikmati liburan mereka. 3 Vampir itu tidak lain adalah, Jenny, Lucas, dan Lenox yang sedang menikmati segelas darah bersama rakyat Vampir lainnya di pagi hari.

"Hey, setelah dipikir - pikir, bagaimana bisa James kalah dalam pertarungan itu?" Tanya Lucas. Jenny yang mendengarnya pun menjawab dengan nada malas, "siapa yang peduli tentang itu. Meskipun dia anggota terkuat, bukan berarti dia akan terus menang," Lucas pun terdiam sambil membayangkan pertarungan apa yang terjadi pada James dengan Vampir detektif (Dylan) itu dan akhirnya membuka suara lagi. "Kau benar juga, dan terlihat dari nada bicaramu kau sepertinya tidak menyukai kepribadiannya ya?" Jenny pun mengganguk  dan akhirnya berdiri dan berjalan menuju ke para Vampir - Vampir wanita yang bermain billiard disitu.