Bab 9 : Menjadi detektif swasta dalam sehari

16 7 0
                                    

"Ini bukan Ayah! Ini tidak mungkin!!!" Teriak Lisa.

Mereka bertiga menangis kencang, suara tangisan mereka pun menggema sampai ke komplek perumahan disana.

Karena tidak mau ada yang mengetahui, Lisa segera menutup pintu yang agak rusak itu. Dan segera menghentikan tangisan adik - adiknya.

"Jangan menangis, hentikan. Lebih baik kita biarkan Ayah seperti ini dulu," karisma Lisa yang tegar mulai membuat tangis adik - adiknya terhenti. "Apa maksudmu?" Tanya kedua gadis kecil itu. "Lebih baik kalian tidur, kakak akan mencari seseorang yang kejam yang telah membunuh Ayah," ucap Lisa.

"Kakak akan meninggalkan kami sendirian disini?" Ucap salah satu adiknya dengan menangis. "Tidak, shht. Lebih baik kalian tidur, besok akan ada seseorang yang membantu kita," ucap Lisa.

"Apakah yang datang itu seseorang yang kau sering bicarakan?" Tanya gadis kecil tersebut. "Ya, sekarang mari kakak antar ke tempat tidur," Lisa melihat sekejap jenasah Ayahnya lalu menggeram marah di dalam hati. Mungkin berhentinya tangisan Lisa adalah dendam yang sekarang muncul dan mungkin dia mempunyai rencana. Dan rencana apakah itu?

***

Pagi yang cerah di hari selasa yang cukup membosankan dan mungkin menyialkan bagi para dua detektif itu. Setibanya mereka di kantor mereka langsung disuruh duduk dan berhadapan dengan jenderal Samuel Kingston sekali lagi. Dan muka mereka seperti biasa mengekspresikan ketidakterimaan semacam itulah.

"Aku sebenarnya mungkin tidak enak mengatakan ini. Tapi selama beberapa bulan ini mungkin kasus pembunuhan berantai itu tidak akan menjadi kasus kalian. Aku sudah mengirimkan sebagian kopral dan inspektur untuk menyelidikinya," ucap jenderal Samuel.

"Kenapa kami tidak bisa ikut serta?" Tanya John. "Emm... ada laporan dari departemen kepolisian lain, tidak perlu kusebutkan. Kalian hanya menghambat dalam penyelidikan. Kalian tidak kuturunkan pangkatnya tapi anggap saja ini seperti hari liburan," ucapnya dengan santai.

"Polisi atau detektif seperti apa yang hanya duduk sambil menonton tv mendengarkan berita membosankan?" Tanya Dylan. "Seperti kalian mungkin," ucap jenderal Samuel dengan tertawa sedikit.

***

"Lihat, ini sebabnya aku ingin menjadi detektif swasta atau aku ingin ke LA  untuk menempuh hidup yang lebih baik," gerutu John. "Nasib tidak pernah bisa diubah, jika memang takdirmu seperti ini," ucap opsir Buckingham.

"Hei, opsir Buckingham, kau tidak ikut penyelidikan?" Tanya John. "Tidak Samuel hanya mengirimkan kopral dan inspektur, ingat?," ucap opsir Buckingham. "Kau kan sudah cukup lama lebih daripada aku, mengapa kau masih? pangkatmu masih opsir?" ucap John.

"Dia punya kelainan John," ucap Dylan tertawa. "Diamlah kau! Tidak, aku hanya tidak mau," ucapnya dengan malu. "Okey Dylan, apakah kau tahu pekerjaan sampingan yang bisa didapat. Karena melihat seseorang mengambil pekerjaan kita itu menyebalkan," ucap John dengan kesal.

"Pramugari cocok untukmu," ucap Dylan. Setelah itu opsir Buckingham dan Dylan pun tertawa terbahak - bahak. "Baiklah, kalian berhasil," ucap John.

"Biar aku beritahu, detektif swasta," ucap opsir Buckingham. "Siapa?" Tanya John

"Kau! Jika kau ingin menyelidiki kasus yang kau tak dilibatkan di departemen, jadilah detektif swasta," ucap Dylan. John tersenyum senang, dan mengatakan, "oh, aku bisa Dylan. Aku bisa melakukannya," ucap John sambil menyenggol nyenggol siku Dylan.

DYLAN JACKSON AND THE CURSE OF THE MALGOUDWhere stories live. Discover now