Bab 24 : Kutukan Malgoud

8 2 0
                                    

09.00 PM

Terlihat 2 orang berwajah tegang sedang mengendarai mobil berjenis sedan berwarna merah menuju kota Seattle. Dan 2 orang itu adalah Dylan dan Eric,mereka berdua berhasil mendapatkan mobil dengan cara meminjam di suatu tempat di LA setelah mereka berburu beberapa jam yang lalu. Eric yang fokus menyetir menolehkan kepalanya untuk melihat Dylan. Vampir pria itu benar - benar tegang dan gugup, Eric yang melihatnya benar - benar kaget dapat mengetahui sisi lain dari seorang Vampir, rekan barunya yang seharusnya menjadi musuh alaminya.

"Tenang saja, kita akan tepat waktu," ucap Eric berusaha menenangkan Dylan. "Bisakah kita lebih cepat?" Eric langsung menancap gas setelah mendengar ucapan tajam dari Dylan.

"Dylan bolehlah aku bertanya sesuatu? Dylan hanya mengangguk dengan tatapan tajam masih mengarah ke depan. "Setelah mendengar kabar pembunuhan berantai di kota - kota negara ini, siapa makhluk pertama yang kau curigai?" Dylan mengganti posisi duduknya, sekarang pandangannya mengarah ke jendela dan jalanan di sampingnya. "Tentu saja Vampir," ucap Dylan. "Lalu siapakah itu?" Eric bertanya lagi. "Vampir - Vampir dari klan besar." Eric terdiam dan tak melontarkan pertanyaan lagi. "Namun, terkadang aku mencurigai seseorang terdekatku. Maksudku, ada seseorang yang membuat ini, membuat kasus ini, dan aku selalu merasa bahwa kasus ini ditujukan untukku tiap kali aku menemukan petunjuk. Maksudku adalah ada seseorang yang membuat kasus ini untuk membuatku keluar dari persembunyianku, maksudku dari sisi manusiaku menjadi detektif," ucap Dylan agak berbelit - belit, dan sepertinya dia tidak peduli apakah Eric mengerti atau tidak dengan ucapannya.

"Coba kau ingat kembali, siapa yang paling mencurigakan. Dengar, aku tidak menuduh oke, tapi jika benar itu orang terdekatmu, apakah mungkin salah satunya di tempat kau bekerja?" Pikiran Dylan langsung tertuju kepada satu orang setelah mendengar ucapan Eric. "Maksudmu rekanku?" Lanjut Dylan dengan sedikit terkekeh, "tidak mungkin, aku sudah mengenalnya dan bersamanya selama 2 tahun, aku sudah hafal dengan baunya, ekspresinya, bahkan hampir semua rahasianya. Dia benar - benar manusia yang..." Eric menoleh menunggu lanjutkan dari Dylan, "polos dan tidak tahu apa - apa, tapi dia selalu membuatku iri." Eric tertawa pelan mendengarnya.

"Baiklah! Ayo fokus! Kita harus cepat!" Ucap Dylan sedikit keras. "Tenang, sekitar setengah jam lagi kita sampai," ucap Eric sambil menahan tawanya.

***

Terlihat 3 orang sedang berada di pohon, mereka mengendap - endap dan bergerak melompati pohon ke pohon dengan hati - hati. 3 orang itu adalah Lenox, Jenny dan Lucas, 3 Vampir Nestle itu berpisah dari pasukan mereka dan memutuskan melacak James dengan kemampuan mereka. Bisa dibilang mereka bertiga sudah seperti seorang Veteran, bahkan untuk Vampir seperti Lenox sekalipun.

"Hey Lenox bagaimana?" Tanya Lucas. "Tidak ada, sudah kubilang baunya James dan Harry sudah hilang sekitar 1 km yang lalu," ucap Lenox kesal. Ya, untuk soal melacak, Lenox yang selalu diandalkan, karena dia bisa melihat warna aroma tubuh makhluk apapun. "Dimana kita?" Tanya Lucas. "Kita ada di Forks, artinya tempat persembunyian James dan Demon Hunter itu ada di dekat sini," jelas Jenny.

"Hey, apakah aku boleh berburu? Aku perlu mengisi tenaga untuk menggunakan bakatku," ucap Lenox. Lucas yang membawa tas kecil mengeluarkan botol berisi darah segar lalu memberikannya pada Lenox. "Jangan dihabiskan." Lenox merasa senang karena salah satu temannya itu memberikan perhatian kepadanya. "Jadi ini alasanmu selalu membawa tas jika bepergian," ucap Jenny dengan tersenyum. Lucas hanya  mengangguk sambil tersenyum. Lenox yang melihat mereka saling memandangi sambil mengukir senyum di bibir mereka hanya bisa menggelengkan kepala. "Hmm, kisah ini dimulai lagi." Jenny dan Lucas tak memperdulikan Lenox dan turun ke bawah dan mereka berdua berjalan di jalur hutan.

DYLAN JACKSON AND THE CURSE OF THE MALGOUDWhere stories live. Discover now