Bab 19 : Duplikator atau seseorang yang dimiripkan?

11 5 0
                                    

Louis sangat terkejut dengan perkataan Dylan, bahkan Dylan yang berbicara pun membeku tak bergerak sedikitpun. "Wow, kita hebat bisa memecahkan misteri ini. Wow, aku tidak pernah menyangka akan terlibat dengan urusan ini," ucap Louis sambil berjalan kearah pintu. Dylan yang mengerti maksudnya segera menaruh kembali barang - barang nya ke koper termasuk buku tadi dan menyusul Louis keluar.

Mereka berdua memasuki lift dan untungnya tidak ada orang di dalam lift, jadi mereka bisa mengobrol tanpa terganggu sedikitpun. "Hei, kau benar - benar ingin membantu?" Tanya Dylan. "Karena ini ada hubungannya dengan Demon Hunter, mengapa tidak? Ucap Louis sambil tersenyum.

"Tapi, jika tuan Paul masih hidup, dimana dia sekarang? Tanya Dylan. Louis memegang dagunya sambil berpikir. "Apa mungkin dia yang merencanakan semua ini? Dia Demon Hunter Dylan, mungkin saja..." Louis tiba - tiba merasakan ada yang aneh dengan Dylan. "Tunggu dulu, kau polisi Seattle, tapi mengapa kau menyelidiki kasus di Kent?"

Mereka sampai di lantai utama dan berjalan keluar. "Ok pertama - tama, sebelum kasus ini terjadi, tuan Paul yang meminta aku dan rekanku untuk menyelidiki masalahnya dengan para anak - anak remaja yang merusak halamannya. Lalu sekitar 2 atau 3 hari kemudian, tuan Paul meninggal karena dibunuh, tapi sayangnya, kita baru mengetahuinya di hari selanjutnya setelah dia dibunuh, kenapa? Rekanku, dia sebenarnya tahu tuan Paul meninggal saat itu, tapi anehnya, anak tertuanya Lisa juga berkelakuan sama. Dia ingin hanya aku dan John yang menyelidikinya. Waktu itu hanya John yang tahu, hari selanjutnya Lisa menghilang lalu aku datang ke rumahnya dan saat itu kebetulan John ada disana dan dia mulai bercerita. Pertamanya kupikir itu lelucon, tapi saat kulihat mayat Paul, bukan hanya polisi Seattle yang menyelidiki, tapi semua polisi dari kota lain pun ikut menyelidiki." Jelas Dylan panjang lebar.

"Seharusnya itu terlalu panjang bagi pertanyaanku yang singkat," ucap Louis yang semakin tidak mengerti. "Ok, intinya tuan Paul maupun Lisa sebenarnya hanya ingin kalian berdua kan yang menyelidiki?" Dylan mengangguk. Mereka berdua berjalan menuju kantor Dylan sambil membicarakan kasus tersebut. "Mungkin saja dia mengincarmu Dylan, entahlah itu incaran untuk dibunuh atau bergabung, ingat dia mungkin saja Demon Hunter?" Dylan menjawab, "jika itu rencananya, bagiku masih wajar. Tapi apa hubungannya dengan John? Tuan Paul tidak mengatakan dia membutuhkan bantuan ku tetapi dia dan Lisa selalu ingin kita berdua yang menyelesaikan masalah mereka," jelas Dylan.

Louis menarik nafas panjang, "ini terlalu sulit bagiku. Bisakah kita langsung menuju ke kantormu dan kita bicarakan ini lagi nanti?" Dylan menjawab, "baiklah, tapi kita lewat atas," mereka berdua berlari kecil menuju jalan gang dan disaat sepi mereka berdua melompat ke gedung dan berlari menuju kantor Dylan.

***

Terdengar suara burung gagak yang menggema di ruangan yang bersih, penuh dengan foto - foto keluarga dengan tampang senang. Di ruangan yang terang itu terdapat seseorang memakai jubah panjang membawa makanan berjalan lambat dengan langkah kaki yang cukup menggema di ruangan yang gelap itu. Orang itu menghampiri tempat yang seperti sel penjara sambil meletakkan makanannya di depan sel penjara tersebut.

"Makanlah, kau harus hidup untuk kami," terdengar suara berat seseorang. Wanita yang duduk di pojok sel dengan tampang dendam melirik tajam kearah muka pria yang tidak kelihatan sama sekali itu. "Aku suka tatapanmu itu, tatapan seorang gadis yang membuatku ingat dengan keluargaku sendiri. Kau beruntung, kusisakan 2 gadis untukmu, hahaha," ucapnya dengan tawa menyeramkan.

"Siapa kau?!! Apa maumu?!!" Teriak wanita itu.

Pria itu membuka hoodie jubahnya dan menunjukkan topengnya, sekali dia merapikan rambut pirang panjangnya yang menutupi mata kirinya. "Kami menginginkan sesuatu darimu, jika kau ingin bebas kau harus menunggu waktu yang tepat. Setelah itu kau boleh bebas, dan tidak ada lagi yang akan menganggumu, hiduplah bebas, sebebas - bebasnya." Setelah itu pria itu pergi dengan cepat dari sel penjara itu.

DYLAN JACKSON AND THE CURSE OF THE MALGOUDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant