[PO DIA ANGKASA 31 AGUSTUS 2021]
[FOLLOW SEBELUM DI BACA]
HIGHEST RANK #2 IN TEENFICTION ON 19 MARET 2021
**
-Tidak merasakan apa-apa jauh lebih baik dibanding memilih jatuh cinta kemudian terluka, sendirian-
Pernah di anggap istimewa oleh seseoran...
Sub Judulnya keknya nyegerin banget hehe. Part yang paling di tunggu-tunggu nih, dan aku juga nunggu banget part ini🔥🔥
Ambil posisi ternyaman sebelum baca, ada banyak emosi, luka, kecewa di part ini! Siap?
Selamat membaca, semoga suka Aamiin ❤️ kalau ada tipo tandai aja yah Bor.
43. HANCURNYA HUBUNGAN ANGKASA & ANALISA
Hidup itu ironi. Kita butuh penghianat untuk tahu rasanya setia. ...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Motor sport hitam terlihat ugal-ugalan di jalanan besar yang belum ramai oleh pengendara. Berkali-kali kecepatan gas motor yang naik turun ia hantam untuk membelah jalanan yang ada di depannya.
Angkasa Naufal Merapi
Cowok itu terlihat seperti kesetanan mengendarai motornya, bahkan beberapa kali ia memberikan umpatan kepada pengendara yang tidak mau memberinya jalan.
"Anjing!" umpat Angkasa.
Mata cowok itu melirik DD motor yang ada di depannya sembari menyeringai menandakan bahwa pengendara itu akan habis di tangannya nanti, Angkasa lalu menyalipnya dengan kecepatan tinggi, hingga memasuki gerbang SMA ANDROMEDA yang sudah terlihat ramai oleh siswa-siswi.
Di parkiran, motor Bara dan Razi sudah terparkir cantik sejak tadi, dan kedua cowok itu sejak tadi duduk di atas motornya menunggu kedatangan Angkasa. Dua cowok itu berjaga-jaga, kalian pasti tahu kan apa yang akan terjadi sebentar lagi?
"Lo paham kan gimana Angkasa? Lo ikutin dia, gue takut kalau dia sampai lost control," sahut Bara pada Razi ketika motor Angkasa memasuki gerbang sekolah.
Razi hanya memberikan anggukannya pelan, paham dengan apa yang di katakan Bara dan paham dengan apa yang harus ia lakukan.
Pas di saat motor Angkasa berhenti di tengah-tengah motor Razi dan Bara. Atmosfer seakan ikut berubah bersamaan dengan cowok itu membuka helm full facenya. Datar, dingin, begitu warna wajah Angkasa.
Tidak mengatakan apapun, Angkasa lalu turun dari motornya, membuat Bara dan Razi ikut melakukan hal yang sama dengan ketuanya.
"Lo kenapa?" tanya Angkasa dingin.
Razi dan Bara sepakat diam.
"Bisu lo?" Angkasa menghentikan ucapannya sebentar, "Gue udah bilang semalam jangan ada yang berani ganggu gue pas di sekolah, nggak paham lo?" sentak Angkasa sinis.
