52. HARAPAN KECIL

218K 21.6K 2.7K
                                    

Double update di tujukan kepada readers kesayangan yang sejak kemarin minta double up🔥❤️

Yuk ramein tiap paragraf yaa dan jangan lupa ngasih vote dong, aku seneng liat antusias kalian❤️🔥

(1k koment: u/up besok)

Selamat membaca, semoga suka Aamiin. Kalau ada typo silahkan di tandai yeah<3

52. HARAPAN KECIL

Tidak ada 'selamanya' dalam kita, tetapi apakah egois jika meminta itu?
...

Tidak ada 'selamanya' dalam kita, tetapi apakah egois jika meminta itu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

**

"Nggak bisa! Sekali 7 ya tetap 7, nggak ada keputusan sepihak!" tegas Bara emosi melihat Angkasa.

Sejak dulu, 7 orang itu menjadi inti SATROVA. dan peraturannya, tidak ada yang boleh keluar dan mengeluarkan diri. Inti adalah dasar paling besar dalam geng itu, mereka yang sepakat membentuknya, mereka yang lebih dulu saling mengenal, mereka bersama sejak dulu.

"Mau keluar juga lo, Bar?" sentak Angkasa.

Bara diam, seperti di skakmat oleh Angkasa.

"Ketua nggak boleh ngambil keputusan egois," timpal Razi pada Angkasa. Cowok itu menatap Angkasa dingin.

"Ketua tahu mana keputusan yang paling baik," balas Angkasa. "Dan anggota harus tunduk dengan keputusan yang gue buat."

Alaska berdiri dari meja tempatnya duduk, "Lo apa-apaan, Sa, lo ngeluarin Sekala cuman karena Aurora?"

Aurora yang mendengar ucapan Alaska, cukup tersinggung. Ia merasa tidak enak kepada mereka, Aurora seperti perusak disini.

"Jaga ucapan lo, Las," tunjuk Angkasa.

"Omongin baik-baik dululah, jangan pada emosi dulu," sela Bobby bijak. "Karena pikiran itu seperti air, jika bergolak bakal sulit untuk melihat, namun ketika sudah tenang, semua menjadi jelas."

"G-gue minta maaf," sahut Aurora, membuat semua mata menoleh ke arahnya.

"Nggak usah minta maaf, lo nggak salah apapun disini," kata Angkasa pada Aurora.

"Gue tetap nggak setuju kalau lo ngeluarin Sekala," tegas Bara.

Angkasa maju, menarik kerah baju Bara, "BERANI LO NENTANG KEPUTUSAN GUE?!"

Bagaimanapun Angkasa itu tameng dari 6 orang temannya, sejak dulu cowok itu selalu ada di depan, mengambil keputusan, memilih, memimpin, dia cowok berandalan yang tidak mengenal kata 'takut' dan 'menyerah', itulah sebabnya Angkasa di segani banyak orang.

Bara mengangkat tangannya pasrah, ia juga tidak ingin melawan Angkasa, cukup Sekala saja yang bermasalah disini, ia tidak ingin menambah emosi cowok itu.

DIA ANGKASA Where stories live. Discover now