73. ADAPTASI RASA

272K 20.4K 4.4K
                                    

Selamat sore, malam, siang, pagi untuk semua waktu baca bagi para pembaca💓

3K KOMENT🔥💓

Tag tipo Bor.

Selamat membaca! Semoga sukaaa Aamiin<3

73. ADAPTASI RASA

Kamu adalah versi terbaik dari semua cinta yang pernah ada.
-Angkasa Naufal Merapi

-Angkasa Naufal Merapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Aurora. Setelah Angkasa mengantarkannya pulang, perempuan itu dengan cepat menuju kamarnya, mencari inhaler yang ia lupa untuk bawa tadi.

Di tepi kasur king size perempuan itu mencomot obatnya. Lalu dengan pelan tangannya menepuk-nepuk dadanya berharap rasa sesaknya dengan perlahan reda.

"Kerjasama yang baik," monolog Aurora.

Sejenak memastikan kondisinya yang ternyata masih bisa ia toleransi, Aurora akhirnya bernafas legah. Setidaknya hal ini tidak merepotkan Ayahnya, Tante Lestari juga Chandra yang paham dengan kesehatannya.

Perempuan berbanda biru beranjak, melepas kaos kakinya, bersih-bersih, kemudian ganti baju. Selesai itu, Aurora beranjak menuju jendela besar yang ada di kamarnya. Mata perempuan itu menyapu pandangannya pada langit malam, dan tersenyum simpul pada semesta, seolah mengutarakan terima kasih atas kesempatan ini.

Angkasa-nya Rora is calling you

Senyum kecil terbit, lalu tangan kecilnya menekan tombol hijau.

"Halo kesayangan gue,"

Suara berat cowok itu lagi-lagi membuat Aurora tertawa kecil.

"Tumben, kenapa?" tanya Aurora.

"Gue di depan,"

Aurora sontak menatap halaman depan rumahnya. Ta-tapi tidak ada siapapun di sana.

"Nggak ada ish," balas perempuan berbanda biru itu.

Suara tawa cowok itu terdengar. Lepas, dan bebas. Aurora baru kali ini mendengar tawa Angkasa seperti itu.

"Suka banget ngetawain aku," runtuk Aurora sembari memutar bola matanya, tapi bibir perempuan itu merekah senyum.

"Lucu abisnya," ujar Angkasa masih dengan kekehannya.

Aurora tetap melakukan aktifitasnya, setelah itu, ia menyandarkan tubuhnya di dinding kasurnya.

"Udah makan, Ra?" tanya Angkasa di seberang sana.

"Belum, baru mau," jawab Aurora. "Kamu?"

Kamu. Untuk kedua kalinya hati Angkasa menghangat mendengar itu. Aurora menggunakan kata 'kamu' lagi padanya.

DIA ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang