Berkemah dan mengobrol

3.8K 416 42
                                    

"Aku tidak menyangka jika perjalanan saja bisa memakan waktu."

Sakura dan dua orang juniornya masih berlari dan sesekali bergerak melompati dahan-dahan pepohonan. Mereka sudah berusaha untuk memaksimalkan alternatif yang mereka usahakan untuk sampai tanpa memakan waktu yang banyak.

Terlihat dekat nyatanya "agak" jauh.

Siapa sangka hari sudah menjelang sore sekarang. Dengan alasan tidak ingin mengambil resiko dll berjalan di malam hari dan setelah Sakura pikir-pikir lagi melihat kondisi bawahannya dia akhirnya memutuskan sesuatu.

"Baiklah kita sudah pergi cukup dekat. Tapi akan lebih baik jika kita beristirahat disini malam ini."

"Eh disini? Tapi kita suka dekat."

"Benar." Sakura menghelah nafas lalu tersenyum.

"Aku tahu mungkin kalian sangat bersemangat tapi...mencari tanaman obat dimalam hari bukanlah hal yang bagus untuk dilakukan. Kita tidak akan melihat-lihat dan langsung menemukannya meskipun bisa saja hal seperti itu terjadi. Kita akan melanjutkan perjalanan besok." Jelasnya. "jangan terburu-buru..."

Tidak ada pilihan lain selain menuruti arahan Sakura. Mereka benar berkemah di hutan sebelum sungai. Setelah membuat api dan makan menjelang malam, mereka kembali mendiskusikan misinya. Sakura menerangkan bagaimana rupa tumbuhan yang mereka cari, apa saja khasiatnya dan betapa di perlukan ya tumbuhan tersebut bagi desa, tentu saja Sakura tidak perlu begitu menerangkan panjang lebar karena menurutnya dua orang yang bersamanya saat ini sepertinya cepat tanggap.

"Besok pagi-pagi sekali kita akan berangkat, jadi istirahatlah yang cukup."

"Baik~ ah aku akan tidur disini." Melihat rekannya berisiatif untuk segera tidur. "Aku tidur duluan, bangunkan aku jika ada apa-apa, oyasumi~." Sakura tersenyum tipis mendengarnya lalu membiarkan
Satu-satunya laki-laki disana berinisiatif untuk mengambil posisi menyandar di pohon.

"Kenapa ke sana?" Sakura bertanya.

"Aku akan berjaga sementara kalian tidur." Jelasnya. Sakura menghelah nafas lalu menggelengkan kepalanya.

"Disitu agak jauh dari api unggun."

"Sementara dia terlalu dekat dengan api." Sakura melirik sosok gadis yang sudah berbaring membelakanginya. Sebenarnya tidak begitu dekat. Tapi jika dibandingkan jarak mereka semua dengan api, gadis yang tengah berbaring itulah yang paling dekat.

"Jangan berjaga terlalu jauh, mendekatlah ke api unggun." Dihadiahi tatapan tenang dari Sakura membuat sang pemuda bangun dari duduknya dan kemudian mengambil posisi lebih dekat dengan api unggun serta berada di depan Sakura. "nah itu lebih baik, kau bisa berjaga sesukamu jika semuanya sudah tidur. Ah kau juga harus tidur." Laki-laki itu menaikan sebelah alisnya saat menyadari Sakura sendiri sepertinya belum ada tanda-tanda untuk tidur.

"Haruno-san sendiri? Kenapa belum tidur?" Pemuda itu bertanya.

"Ah aku akan tidur sebentar lagi." Jawab Sakura sambil tersenyum simpul masih sambil merogoh isi tasnya, seolah memastikan barangnya. Kemudian mengambil secarik kertas dari tas kecil yang selalu yang ia bawa.

"Apa itu peta?" Pemuda itu kembali bertanya.

"Benar. Aku akan melihat rute cepat yang bisa kita lalui besok pagi, untuk menghemat waktu jadi kita punya banyak waktu mencarinya." Jelas Sakura sembari melihat-lihat isi peta.

"Anu....boleh aku melihatnya?" Sakura mengalihkan pandangannya menatap sang junior. Di tetap dengan tatapan seperti tentu saja membuat laki-laki yang lebih muda dari Sakura itu tersentak.
"A-ah aku hanya bertanya. Jika tidak boleh aku-"

Sakura? Where stories live. Discover now