Pagi dari sebuah awal

2.4K 278 68
                                    

"Menyebalkan Sakura."

Sakura menahan nafasnya ketika netra hijau jernihnya bertatapan dengan netra gelap Sasuke. Apa dia sedang bermimpi? Mereka pernah melakukannya dan itu sebuah kecelakaan kecil (bagi Sakura). Tapi sekarang? Ini terlalu nyata untuk dia percayai begitu saja.

"A-a-apa....apa yang ka-kau ..." Suara Sakura seperti tidak bisa keluar sekarang.

"Hmm?"

Deg

Sakura refleks menunduk saat Sasuke malah meresponnya singkat dengan kepala yang sedikit di miringkan, seolah hendak menengok wajahnya sekarang.
Ekspresi kaget yang nampak sangat alami, terlalu alami sampai siapapun yang melihat ekspresi kaget gadis itu tahu bahwa dia benar-benar kaget dengan apa yang baru saja dialaminya.

Sasuke mendengus geli melihatnya sebelum menggerakkan telapak tangan besarnya untuk  menarik gadis itu untuk mendekat lagi padanya. Tubuh Sakura terasa kaku, entah sekaget apa dia sampai tubuhnya merespon seperti ini.

"Aku tidak menyangka dia sekaget ini." Batin Sasuke. Dia kembali menarik Sakura kedalam untuk sekedar merangkulnya, tanpa gadis itu bilangpun dia tahu jika sepertinya Sakura cukup malu untuk bertatapan dengannya. Dan dugaannya terbukti benar saat mereka berada di jarak yang cukup dekat, Sakura langsung menyembunyikan wajahnya di bahu Sasuke, menutup wajahnya dengan telapak tangan dan masih menunduk. Gestur tubuh yang biasa dilakukan oleh gadis yang sedang malu.

"Lain kali kau bisa memukulku jika kau tidak suka." Ujar Sasuke seolah paham dengan keadaan Sakura saat ini, nadanya terdengar sedikit bercanda tapi dia tidak bermaksud demikian. Sebelah tangannya kini bergerak menepuk-nepuk  punggung Sakura berniat menenangkannya.

Blush~

"B-b-bukan begitu!" Sasuke hanya tersenyum samar mendengarnya sebelum menyandarkan kepalanya di kepala Sakura.  Jadilah mereka di posisi saling menyadari satu-sama lain.

"Lalu?"

"..."

"I-ini gila. Rasanya tidak bisa masuk ke akal sehatku." Sakura membatin sambil memejamkan matanya. Demi apapun jantung serasa ingin keluar jika dia mengingat apa yang barusan dialaminya.

"Aku benar-benar....ingin bertemu denganmu." Sasuke berucap dengan suara kecil nyaris seperti bisikan. Itu bukanlah sebuah pernyataan untuk Sakura tapi dia hanya ingin mengatakan isi hatinya tanpa peduli Sakura dengar atau tidak. Tapi ayolah, siapa yang tidak mendengarnya jika kau berbisik seperti tepat di bahu gadis itu?
"Maaf jika kau kerepotan karena aku memaksa untuk berada disini."
Sakura terdiam dan sesaat menahan nafasnya lagi. Hal sederhana yang dikatakan Sasuke sanggup membuat hatinya entah kenapa bisa luluh begitu saja.

Dia sudah beberapa kali mendengarnya, tapi berapa kali pun itu kata "maaf." menjadi setara dengan kata-kata lain yang cukup asing keluar dari mulut Sasuke. Seperti ketika pemuda itu mengatakan kata-kata manis bahkan cinta padanya yang membuatnya selalu sadar bahwa semua yang di dengarnya adalah hal-hal yang tidak pernah dia bayangkan akan menjadi nyata. Seolah semua itu pernah diyakininya tidak akan terjadi, tidak akan didengarnya langsung dar bibir Sasuke.

Seperti itu pula dengan kata "maaf" yang sudah beberapa kali dilontarkan pemuda itu padanya.

Mereka pernah bersama dan pernah terpisah cukup lama dan tentu saja dalam masa-masa itu Sakura cukup tahu bahwa Sasuke bukanlah orang yang suka mengumbar kata maaf begitu saja kepada orang-orang, apa lagi untuk hal sepele.

Tapi kepada Sakura ....

"Seberapa banyak kau  telah berubah Sasuke-kun..."
Sesaat dia kembali lupa dengan apa yang barusan terjadi.

Sakura? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang