Nii-san

1.7K 195 15
                                    


Beberapa hari kemudian....

"wahwah...aku tidak tahu apa yang terjadi padamu tapi sepertinya kau sangat bersemangat akhir-akhir ini." Sasuke hanya diam mendengarkan komentar mantan gurunya itu. Dengan setelan baju Jounin hijau tua dengan modelan yang baru dari terakhir yang Sasuke ingat, Kakashi duduk santai menompang wajahnya sambil menatapnya setelah melihat beberapa gulungan.

"Tidak perlu memperhatikan hal yang tidak penting." Hanya itu yang Sasuke katakan sebagai tanggapan. Kakashi sangat tahu bahwa peluang keberhasilan misi yang diberikan pada Jounin bahkan Jounin khusus akan semakin tinggi jika Sasuke menjadi bala bantuan tapi terlalu banyak memberikan misi juga tidak akan dia lakukan kepada Sasuke meskipun dia tahu semuanya justru akan cepat selesai.

"Setelah perang, konflik yang terjadi sudah tidak separah sebelumnya. Banyak desa besar dan desa kecil yang terlalu sibuk membenahi desa mereka. Yah aku tahu walau begitu permintaan bantuan bukan berarti akan terputus satu sama lain antar desa di setiap negara tapi...." Kakashi menatap mata gelap Sasuke dengan tenang.

"Wajahnya serius sekali." Batinnya.

"Bala bantuan untuk memenuhi permintaan dari luar sudah terpenuhi Sasuke. Jika tidak ada keadaan mendesak aku tidak akan memberikan bala bantuan kepada Jounin atau Chunin yang sudah aku pilih ke luar." Itu adalah penolakan halus yang dibuat sederhana dan masuk akal untuk Sasuke.

"Kalau begitu berikan aku yang S." Pinta Sasuke dengan entengnya. Kakashi mengerutkan keningnya. Jelas Kakashi sangat tahu kemampuan Sasuke dalam pertarungan tapi dia masih tidak paham mengapa mantan muridnya yang satu ini sangat berminat menjalankan misi akhir-akhir ini.

"Kau tahu? Itachi saat muda saja tidak serajin itu Sasuke." Komentar Kakashi sambil melihat-lihat gulungan permintaan misi yang belum semua dia respon karena banyaknya urusan yang perlu dia urus lebih dulu.

Kening Sasuke sedikit berkedut saat Kakashi tiba-tiba membahas Itachi, tapi....

Haruskah Sasuke merasa bangga mendengarnya? Dirinya disebut lebih rajin daripada kakaknya, apakah dia harus bangga? Tapi Sasuke bukanlah anak kecil lagi yang haus pengakuan seperti itu lagi sekarang.

"Aku bukan Itachi." Kakashi hanya menggeleng mendengarnya.

"Ya kau bukan Itachi." Ucap Kakashi mengiyakan perkataan Sasuke. "Aku tidak begitu tahu tentang kehidupan pribadinya tapi-"

"Kau memang tidak tahu." Potong Sasuke dengan cepat membuat Kakashi menatapnya dengan datar. Kakashi cukup peka dengan nada bicara dan tatapan tenang Sasuke yang sedikit berbeda dari biasanya itu. Seolah tatapan mata gelap itu...

'kau tidak tahu. Hanya aku yang tahu.'

"Yaaah...aku memang tidak tahu tapi aku tahu sedikit kehidupan misinya." Balas Kakashi, nadanya terkesan meldek dan tidak mau kalah. Sasuke hanya diam, sejujurnya dia juga tidak begitu tahu seperti apa kehidupan misi kakaknya saat menjadi anbu selain dengan kebenaran yang Itachi pernah perlihatkan saat perang ninja ke-4 beberapa tahun yang lalu.

"Setahuku, Itachi akan menjalankan misi jika dia di panggil saja. Jika tidak ya aku yakin dia sibuk sendiri dengan urusannya." Jawabnya santai.  Kakashi mengingat-ingat saat dirinya masih muda dan tergabung dengan tim Anbu, kehadiran Itachi sebagai yang termuda bukanlah hal yang bisa dia abaikan begitu saja apa lagi mengingat putra sulung Fugaku itu pernah tergabung dalam kerja sama dengannya.

Itachi adalah anak jenius yang cukup disiplin untuk anak seusianya itu adalah fakta yang tidak bisa di ganggu gugat, dan semua orang mengakuinya. Tapi serajin dan sedisiplinnya, setahu Kakakshi Itachi tidak sampai mencari misi untuk dirinya sendiri. Tidak sampai seperti Sasuke sekarang.

Sakura? Where stories live. Discover now