Mulai Kepikiran

1.7K 226 35
                                    


Sakura menatap berbinar ke arah Sasuke saat pemuda itu langsung tertangkap oleh pengheliatannya. Dia tidak menyangka jika pemuda tenang itu datang di sekitar area rumah sakit bahkan sampai menunggunya seperti ini.

"Sasuke-kun!"

Sasuke menolehkan kepalanya saat mendengar suara Sakura. Entah perasaannya saja atau gadis itu nampak lebih ceria dari sebelumnya?

"Sepertinya suasana hatimu sedang bagus." Sakura tersentak mendengarnya.

"Ha? A-apa???" Sasuke memejamkan matanya laku tersenyum tipis.
Sasuke hanya tidak tahu jika Sakura cukup rindu melihat pemuda itu berkunjung di rumah Sakit meksipun hanya menunggunya diluar saja.

Sasuke menjemputnya? Ah ayolah. Sakura sudah tidak tahu kata apa yang bagus untuk menyebut tindakan Sasuke ini. Sudah beberapa kali pemuda itu melakukan hal serupa seolah dia sedang memiliki banyak waktu luang padahal Sakura tahu Sasuke juga punya kesibukan. Bahkan terkadang baginya Sasuke seperti jadi punya kebiasaan mendatanginya duluan sekarang.

"Tidak. Lupakan saja."

"Hee~Kau sejak tadi disini???" Sasuke diam sesaat menatap Sakura yang tengah tersenyum kecil kepadanya.
"Hm?" Sakura menaikan alisnya menatap Sasuke masih dengan senyum kecil di bibirnya yang cukup membuktikan bahwa dia cukup senang dengan keberadaan Sasuke disini.

"Tidak juga, ayo." Dia berbohong.

Sasuke berjalan lebih kemudian di ikuti oleh Sakura. "apa seharian ini kau sangat sibuk?"

"Lumayan, yah seperti hari-hari biasanya. Sasuke-kun sendiri? Seharian ini kau melakukan apa?" Sakura selalu suka saat dimana dirinya dan Sasuke mengobrol dengan topik yang sangat santai seperti ini. Meskipun sangat sederhana dan cenderung tidak penting tapi baginya ini adalah satu obrolan santai yang selalu memberikan kesan istimewa tersendiri baginya.

"Aku di rumah dan membicarakan beberapa hal di Kantor Hokage, hal yang biasa." Sakura mengangguk-anggukan kepalanya. Dia sudah bisa menebak apa saja yang mungkin di bicarakan Sasuke di kantor Hokage.

"Hooh...harusnya Sasuke-kun tidak perlu repot kemari." Gumam Sakura tapi tentu saja masih bisa didengar oleh Sasuke.

Sasuke menghelah nafas.
"Kita sudah sering membahas ini Sakura.

"Yaaa tapi kan..."

Tuk

Sasuke mengetuk kepala Sakura pelan dengan punggung tangannya sambil terus berjalan di sebelah gadis itu.

"Aku sibuk tapi tidak sesibuk yang kira Sakura. Berhenti berfikir jika menemuimu adalah hal merepotkan." Sakura mendengus. Sepertinya Sasuke cukup hapal apa yang kadang dia pikirkan dan permasalahkan sendiri.

"Ngomong-ngomong dimana jubahmu?" Pertanyaan Sakura sedikit mengalihkan perhatian Sasuke dari jalanan.

"Hn?"

"Tumben kau tidak memakainya." Harus Sasuke akui, setiap kali Sakura memperhatikan hal kecil tentangnya dirinya kerap merasa senang sendiri. Siapa yang tidak terkesan saat seseorang begitu memperhatikan hal kecil tentangmu?

"Bukankah biasanya aku juga kadang melepasnya."

"Yaa..tapi kau lebih sering tidak melepasnya." Bahkan kadang seseorang itu terasa lebih mengerti.

"Aku menggantungnya di kamar."

"Hoooh. Tumben." Ucap Sakura menatap lurus ke depan.

Deg

Sasuke tidak mungkin menjawabnya dengan jawaban yang harus di kaitkan dengan aroma Sakura yang sejujurnya masih sedikit tertinggal di jubahnya. Sasuke cukup punya malu untuk mengatakan hal seperti itu pada orang bersangkutan secara langsung.

Sakura? Where stories live. Discover now