Reuni Rekan Lama

1.3K 129 41
                                    

Sungguh ada maksud yang sangat tersirat dari tingkah Sakura tadi, dia tahu gadis itu lelah karena bekerja tapi cara Sakura menatapnya bukan semata-mata benar-benar lelah karena pekerjaan.

"Apa dia lelah padaku?" Itu adalah kesimpulan pertama Sasuke setelah dia memikirkannya baik-baik. Percayalah saat dia menyimpulkannya, rasa takut dalam hatinya juga muncul bersamaan.

"Kau yang menghindariku, Sasuke-kun. Kau bahkan melakukannya lebih parah."

Dia sungguh merenungi apa yang terjadi. Bahkan saat ini Sasuke masih duduk di tepi kasurnya, bertelanjang dada, hanya mengenakan celana panjang hitam dengan handuk dikepalanya. Dia sibuk berfikir sampai-sampai tidak mempedulikan air dari rambutnya yang terus menetes membahasi lantai kamarnya.

Aku tidak bermaksud menghindarimu seperti yang kau pikirkan, Sakura...

Tatapan Sakura sangat membekas diingatannya. Kapan terakhir dia melihat mata hijau itu menatapnya seperti itu? Tatapan marah, lelah dan sedih yang sangat membuatnya tidak tega.

Apa aku menyakitimu lagi, ya...

🌸🌸🌸

Sayangnya usaha Sasuke membiarkan gadis itu dengan waktu sendirinya tidak berlangsung lama sebab dia ingat pada akhirnya dia akan bertemu dengan Sakura lagi malam harinya dalam keadaan mau ataupun tidak mau.
Naruto bisa mengamuk jika mereka tidak datang di reuni kecil-kecilan yang sudah direncanakan sahabat berisiknya itu. Sasuke sebenarnya sedikit ragu akan datang, ucapan Sakura masih teringat jelas baginya.

Saat mereka semua sudah berkumpul, Sasuke  sengaja datang sedikit lambat di restoran yakiniku itu karena sempat ada keraguan dalam dirinya. Andai bukan karena Sakura, Sasuke mungkin saja enggan datang, dia cukup yakin Sakura akan datang. Paling tidak karena sudah berjanji dengan Naruto atau Ino. Lupakan soal dirinya, Sasuke lelah berfikir dan sudah dalam mode sedikit pasrah perihal Sakura yang mengatakan tidak ingin bicara dengannya.

Tapi percayalah dia introspeksi diri saat dia pulang malam itu. Sakura cukup mampu mengguncangnya dan berniat mengajak gadis itu bicara nanti.

Dia tipe yang harus bertatapan dan bicara berdua dengan berterus terang, dia akan langsung ke intinya. Tapi dia tidak yakin dia bisa melakukannya karena Sakura saja sepertinya sedang tidak ingin bicara dengannya. Dia tidak akan memaksa gadis itu, tapi perlu kita ingat lagi terkadang kesabaran Sasuke cukup tipis jika konteksnya adalah karena "Sakura mendiaminya" atau "Sakura menghindarinya"

"Hahhh..." Sasuke tanpa sadar menghelah nafas saat begitu dirinya sudah ada di depan restoran. Sepertinya beberapa temannya sudah datang dan didalam tidak seramai yang dia bayangkan, dia yakin teman-temannya sepertinya sering menjadikan restoran ini sebagai tempat berkumpul karena beberapa temannnya seperti sudah terbiasa dengan pelayannya. Ah benar, teman-temannya yang lain sepertinya belum hadir tapi dia yakin semuanya akan hadir, bahkan yang jarang Sasuke lihatpun ada disana. Tapi saat kakinya melangkah mendekat ke meja teman-temannya...

Sakura tidak ada disana.

"Ah kau datang. Aku hampir memikirkan bagaimana cara menghajarmu jika kau beralasan tidak datang-ttebayo" Sasuke memutar bola matanya mendengar ucapan Naruto. Sasuke duduk disebelah Naruto, dia berada di paling ujung.

"Hee~ aku tidak menyangka kau akan datang, Sasuke." Sasuke merasa itu terdengar seperti sindiran jika Ino yang mengatakannya. Gadis Yamanaka itu tersenyum miring sambil sedikit menyipitkan mata manatapnya. "Aku pikir kau sibuk hmm."

"Hn." Sasuke hanya membalasnya cuek.

"Ngomong-ngomong Ino, dimana Shikamaru dan Chouji? Aku mengira mereka akan datang bersamamu." Tanya Naruto, dia menyadari harusnya jika melihat Ino maka dia pasti akan menemukan dua rekan gadis itu.

Sakura? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang