Kau Aneh

970 93 10
                                    

Sore itu menjadi terakhir kalinya Sakura melihat Sasuke, selebihnya dia hanya tahu soal kabar pemuda itu dari Naruto, Kakashi atau orang lain yang melihatnya. Meski begitu Sakura tidak pernah protes, dia memaklumi kesibukan pemuda itu.

Tapi lain dengan tingkah Sasuke setiap kali mereka berdua benar-benar punya kesempatan berpapasan dimanapun itu.

"Ah aku sepertinya tidak bisa. Maafkan aku."
"Maaf, Sakura."
"Aku harus bergegas, maafkan aku."
"Maaf. Mungkin lain kali."

Meski pemuda tampan itu berucap dengan tersenyum tipis dengan kesan menyesal tidak bisa mengiyakan tapi entah kenapa ada saja terbesit rasa tidak nyaman di hati Sakura setiap kali mereka bertemu. Sasuke seperti menyembunyikan sesuatu darinya dan setiap kali Sakura ingin bertanya, dia selalu mempertimbangkannya.

Apakah tidak apa-apa jika dia bertanya terlalu dalam?
Apakah Sasuke tidak akan merasa terusik atau merasa Sakura sudah melampaui batas?
Sakura khawatir jika Sasuke merasa tidak nyaman dengan rasa ingin tahunya mengenai kesibukan pemuda itu terlalu dalam namun masih tersenyum padanya. Sakura takut jika Sasuke tidak nyaman namun menyembunyikannya.

"Entah ini perasaanku saja atau Sasuke memang jarang kemari belakangan ini?" Sakura tersentak mendengar suara Ino tiba-tiba terasa dekat, dan benar saja gadis dari klan Yamanaka itu ternyata bersandar di bingkai pintu ruangannya.

"Ino!? K-kau?! Sekak kapan disini???" Ino memutar bola mata birunya dengan malas.

"Sejak kau melamun menatap kosong laporan-laporan tipis itu, ayolah pintumu terbuka." Ujar Ino berjalan masuk dan mendudukan diri di sofa panjang berukuran sedang di ruangan itu.

"Jadi?"

"Apa?"

"Tumben Sasuke tidak kemari." Sakura menyipitkan matanya.

"Kenapa mencari Sasuke-kun?" Tanyanya. Ino malah menatapnya datar.

"Hei aku bertanya karena aku tahu dia ada di desa. Bukankah biasanya dia akan datang kemari jika dia ada di desa?" Jelas Ino santai sembari menyandarkan punggungnya. Sakura mendengus sebelum merapikan laporan yang hanya terdiri dari beberapa lembar itu sebelum menjawab.

"Aku dengar dia sedang sangat sibuk belakangan ini."

"Sangat? Sampai tidak menemuimu?" Sakura tersentak mendengarnya.

"Kenapa dia harus menemuiku?!" Pekiknya kaget.

'oh kamii-sama...' batin Ino. 'apa dia pikir aku bodoh? Astaga...'

"Hahhh...aku rasa kita sudah beberapa kali membahas ini. Tentu saja karena dia ingin menemuimu. Bukankah kalian berpacaran sekarang?" Sungguh ucapan Ino keluar dengan sangat ringan.

TAK

"Hei!?" Ino menjerit kaget saat Sakura memukul meja. Beruntung tidak sampai membuatnya hancur.

"Tolong berhenti mengatakan hal yang bisa membuat salah paham." Pintanya dengan wajah memerah namun memasang ekspresi kesal yang nyaris tidak terlihat kesal. Sakura selalu memikirkan dampaknya pada Sasuke, meski Sasuke tidak peduli dengan omongan orang.

"Ha? Salah paham? Apanya yang salah paham, Sakura?" Tanya Ino heran. Keningnya berkedut dan dia menatap heran Sakura. "bukankah dia menyukaimu?"

Blush

Sakura tentu tidak akan melupakan satu fakta itu seumur hidupnya.

"Hahhh terserahlah. Jujur saja aku kandang lelah dan bosan memaksanu cerita." Ino mengangkat bahunya santai. Tapi dia jujur, dia bisa bersabar menunggu Sakura menceritakan hal menarik tapi disisi lain dia juga mulai bosan.

Sakura? Where stories live. Discover now