Isi Hati

1K 107 19
                                    

Sakura tidak percaya ini. Barusan Sasuke menggunakan rinnegannya untuk membuka portal dan parahnya menarik paksa Sakura agar masuk bersamanya.

"Sasuke-kun!" Pekik Sakura saat portal itu tertutup pelahan. Sakura lekas mendorong dada Sasuke sebab sebelumnya pemuda itu merangkul bahunya sehingga dirinya nampak seperti didekap.

"Sekarang kita bicara." Pinta Sasuke, Sakura masih sedikit kaget karena tiba-tiba saja Sasuke membuka portal sembarang seperti tadi. Dia masih memperhatikan sekitar, dia ingin tahu kemana Sasuke memindahkan posisi mereka. "Tidak perlu khawatir, ini didekat jalan menuju patung Hokage." Sakura menoleh dengan kening bekerut lalu segera berjalan melewati semak-semak kearah cahaya yang samar-samar. Sasuke hanya membiarkannya.

Begitu keluar dari hutan kecil itu, Sakura bisa melihat pemandangan Desa Konoha dari atas pada malam hari. Wajar jika masih seterang itu di awah sana, ini bahkan belum sampai jam 10 malam, yang artinya banyak yang masih beraktivitas dan berjalan-jalan diluar. Dan saat matanya bergulir melihat ke kiri, dia bisa melihat patung wajahwajah Hokge dengan cukup jelas.

"Kenapa membawaku kemari?" Tanya Sakura tanpa menoleh.

"Agar kau tidak bisa lari dariku."

"..."

"Kau bisa mengatakan apapun tanpa khawatir orang akan mendengarnya, Sakura." Sakura memijat keningnya. Ini memang tidak begitu jauh tapi juga terasa jauh dari rumahnya jika dia pikirkan.

"Hahhh...."  Sakura menghembuskan nafasnya.

"Sekarang kita bicara. Ada apa denganmu?"

"..."

"Apakah aku membuat kesalahan?" Tanya Sasuke sambil berjalan mendekat. Sakura masih memijat keningnya dengan mata terprjam, dia tidak menjawab sama sekali. "aku tidak akan paham jika kau diam, Sakura." Ujar Sasuke dengan nada lembut.

"Kau benar marah padaku." Ujar Sasuke.

"Sudah kukatakan sebelumnya jangan ajak aku bicara dulu, Sasuke-kun. Aku akan bicara denganmu, tapi nanti." Suara Sakura memelan diakhir kalimat.

"Aku tidak bisa bersabar. Kau membuatku khawatir." Sakura mendongak menatap Sasuke, pemuda itu nampak tertegun dihadapnnya.

"Apa yang kau khawatirkan?? Aku hanya memintamu tidak bicara padaku semetara waktu." Sakura tidak paham kekhawatiran Sasuke dan Sasuke tidak paham bagaimana keinginan Sakura. Saat ditanya Sasuke hanya diam.

"Karena itu. Kenapa melarangku bicara padamu?" Sasuke kembali bertanya sembari memperkecil jarak berdirinya dengan Sakura. "kau tiba-tiba meminta hal aneh, Sakura." Sakura membuang pandangannya saat Sasuke kini tepat berdiri dihadapannya. Pemuda tinggi itu menunduk menatapnya dalam-dalam, menunggu jawabannya keluar.

"Aku hanya ingin menata pikiranku dan memperbaiki perasaanku saja sebelum bicara, Sasuke-kun." Suaranya memelan, Sakura sama sekali tidak menatap Sasuke.

"Hn? Apa ada hal yang menganggu pikiranmu?"

"..."

"Kenapa kau sampai butuh waktu sendiri?"

"..."

"Kenapa...harus aku yang tidak boleh bicara padamu?" Sakura terdiam. Dia tidak tahu apakah Sasuke peka atau tidak tapi cara pemuda itu bertanya dari inti keinti membuatnya sedikit terkejut. "katakan sesuatu, Sakuraa..."

"Kenapa kau nampak sangat gelisah, Sasuke-kun?" Lirih Sakuran. Dia melirik kearah lain lagi. "Aku hanya butuh waktu sendiri, bukankah sebelumnya kau melakukan hal yang sama??"

Deg

"Kau mengatakannya lagi. Aku tidak paham maksudmu." Sakura memberanikan diri mendongak menatap Sasuke, benar-benar menatap matanya. Sakura selalu tahu, saat dirinya melihat sorot mata gelisah dan khawatir pemuda ini dia akan luluh. Tapi dia tidak akan membiarkan itu terjadi kali ini.

Sakura? Where stories live. Discover now