Sebuah Cerita (2)

5.6K 552 114
                                    


Hening melanda tiga orang berbeda usia di malam yang berangin itu. Sudah hampir genap semenit semenjak Hiko mengajukan pertanyaan sederhana yang tidak sesederhana yang di ada di kepala Sasuke.

Sejak tadi dia hanya diam menatap keluar tanpa ada niat menjawab, sementara Tama dan Hiko masih setia menunggu jawaban Sasuke yang entah apa.
Meski Sasuke hanya diam namun kedua orang didepannya mungkin kurang jeli mendapati rona tipis yang sangat samar di wajah rupawan Shinobi didepannya.

"Itu pertanyaanmu?" Hiko mengangguk antusias.

"Kau pernah jatuh cinta?"
Mata Sasuke kini melirik dua orang yang lebih muda darinya itu dengan tatapan datar seperti biasa.

"Berapa usiamu?" Bukannya menjawab Sasuke malah bertanya.

"16? Hampir 17 aku rasa? Sekitar itu." Hiko menjawab.

"Usiamu terlalu muda untuk membahas hal semacam itu." pemuda berjubah hitam itu Memberi pernyataan yang tidak bisa diterima langsung oleh otak Hiko.

"Heee? Hal seperti bahkan terjadi di usia lebih muda, bahkan mereka mengalaminya lebih cepat dari orang dewasa  Kan Tama?" Seperti sebelum-sebelumnya Tama hanya mengangguk menyetujui.
"Jadi? Aku ulang. Kau pernah jatuh cinta?" Dia kembali bertanya sambil memasang pose siap mencatat.

"Haahh...." Sejujurnya Sasuke tidak tahu harus menjawab apa. "Aku tidak akan menjawabnya." sontak Hiko langsung menyipitkan matanya.

"Hee? Kalau begitu pertanyaan lain. Apa kau pernah berciuman?"
Sasuke langsung menolehkan kepalanya.

Matanya hanya menemukan dua ekspresi polos dan antusias seolah tidak tahu apa yang mereka tanyakan barusan.
"Sudah ku bilang kalian terlalu muda untuk membahas hal semacam ini." Sasuke berucap agak ketus membuat kening Hiko berkerut pertanda dia tak paham situasi.

"Aku kan hanya bertanya. Kan Tama?"
"Hmm."

"Oke...oke...pertanyaan lain. Apa kau punya kekasih? Atau mungkin istri?" Lagi-lagi gadis didepannya hanya menampilkan eksprasi keingintahuan, jangan lupakan posisi tangannya yang nampak begitu siap mencatat apa yang akan dijawab Sasuke.

Deg deg deg

"Aku juga tidak akan menjawabnya." Sasuke memalingkan wajahnya.

"Ini tidak semenyenangkan yang ku kira." Hiko mengusap wajahnya kasar. "Baiklah. Pertanyaan lain."

"Apa kau menyukai seseorang?"
Tama hanya bisa diam memutar bola matanya malas mendengar segala pertanyaan temannya. Ia memilih diam sambil menghangatkan tubuhnya yang memang tak sekuat tubuh Hiko.

"Aku tidak akan menjawab apapun jika pembahasannya seperti ini."

"Heeeeh tapi kami-"

"Pertanyaanmu semua terkait informasi pribadi seseorang. Itu bukanlah hal yang bagus dipertanyakan seperti ini." tangan Hiko yang sejak tadi memegang buku bergerak mengacak rambutnya.

"Kan aku sudah bilang, yang sering atau banyak terjadi di hubungan sosial. Ya salah satunya ini kan? Shinobi hebat jarang membicarakan hal seperti kisah percintaan atau pengalamannya karena itu aku akan menanyainya, bukankah itu bagus?" Halahan nafas Sasuke terdengar lagi. "Mengorek sesuatu yang jarang dibicarakan akan menjadi hal yang luar biasa dan banyak ingin mengetahuinya."

"Aku menyesal mengasihani mereka."

"Kalau begitu aku berjanji dan bersumpah tidak akan menanyai nama dan asalmu. Bagaimana?"

"Ini bodoh. Sangat bodoh." pikir Sasuke. Ia malas menjadi jahat dan malas pula meladeni.

"Bagaimana kalian menjamin jika ini tidak ada tujuan khususnya?" Hiko dan Tama sudah menduga jika Sasuke akan mencurigainya. Gadis itu memutar bola matanya bosan.

Sakura? Donde viven las historias. Descúbrelo ahora