19. Coklat, Brownies, dan Barbie

3.9K 912 448
                                    

"Tumben banget mau bantuin," sindir Mamah Anna kepada putra sulungnya yang tiba-tiba saja masuk ke dalam dapur. Sedangkan Jeongwoo hanya menyengir saja, remaja itu masih terus mengaduk-aduk adonan kue yang akan dibuat oleh Sang Mamah.

"Mah, bikin coklat dooong."

"Lah, Mamah udah bikin brownies kesukaan kamu."

"Aku mau bikin coklaaaaat," rengek Jeongwoo. "Yang coklat putih terus campur oreo sama berry itu Mah."

Mamah diam sejenak, adonan brownies bahkan tak lagi menjadi fokus utamanya. "Tumben," gumam Mamah. "Kamu biasanya juga kurang suka sama coklat."

Jeongwoo hanya bisa terdiam. Iya sih, Jeongwoo tuh kurang begitu suka sama coklat. Tetapi pengecualian untuk hari ini, Jeongwoo benar-benar ingin membuat coklat.

"Mah, kasih resepnya aja. Nanti aku buat sendiri."

Mamah langsung mendelik kepada putranya itu, "Menurut kamu Mamah bakalan ngerelain dapur Mamah berubah jadi lautan api?"

"Aku mau bikin coklat, Mah. Bukan bikin masalah."

"Kamu bikin coklat di dapur, itu masalahnya."

Jeongwoo berdecak sebal, berdebat dengan Sang mamah tak akan ada habisnya. "Yaudah, bikin brownies panggungnya yang banyak. Aku mau bungkus."

"Quem você quer dar?"

"Hah?" wajah bodoh Jeongwoo dengan reflek keluar begitu saja. Bahasa yang mamahnya ucapkan masih asing di otak minimnya.

"Quem?" tanya Jeongwoo yang terlihat sedang berpikir keras. "Bahasa apaan itu? Jerman sama Spanyol aja aku remidi."

"Kamu mau ngasih ke siapa?"

Jeongwoo langsung terdiam, berpikir keras akan pertanyaan Sang mamah. Apa ia harus menjawab jujur? Tapi malu. Kalo dia pake nama lain, bakalan susah di ACC.

"Mamah tau sekarang tanggal berapa?" tanya Jeongwoo membuat Sang Mamah menaikan sebelah alisnya, lalu melirik sekilas kepada layar besar yang tertanam di pintu kulkas.

"Valentine day, right?"

"Lebaran," jawab Jeongwoo sewot. Sedangkan Sang Mamah sudah heboh memasukkan adonan brownies ke dalam oven.

"Oke, oke. Kamu ambil white chocolate di cabinet, mamah siapin berry."

"Lah? Mau buat apa?"

Mamah yang sudah berdiri di kulkas bagian buah langsung menoleh, "Katanya mau bikin coklat, ini mamah bantu."

"Mamah ga nanya coklatnya buat siapa?" tanya Jeongwoo yang sedang mengambil bungkus besar berisi coklat putih.

"Bukan buat Haruto, kan?" pertanyaan Mamah tentu saja disambut delikan Jeongwoo.

"Bukan."

"Oke," jawab Mamah santai dan sedang mencuci buah-buahan. "Kamu potong strawberry sama blueberry-nya."

Kasian Haruto, sudah ditolak menjadi barisan calon mantu Mamah Anna. Dah lah, gak mungkin bisa sama Naeun.

"Dera suka buah apa?"

"Hah?"

"Ini buat Dera, kan?"

Jeongwoo yang sedang memotong stroberi seketika terdiam, "Dih. Bukaaan ..." jawab Jeongwoo berdusta. "Mau aku jual ke anak kelas yang ngerayain valentine."

Mamah yang sudah siap akan melelehkan coklat seketika melepaskan mangkuk aluminium tersebut, "Bo'ong Maaah ... Iya ini buat Dera. Tapi aku ga tau dia suka buah apa, aku cuma tau dia suka sama aku."

SKINCARE [Park Jeongwoo]✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt