SKINCARE SPECIAL EDITION

962 162 19
                                    

Na (Cemburuan) Dera

---

Jeongwoo menatap bingung saat Dera mengirim link padanya. Lelaki itu membuka video itu. "Dih?" Sudut kiri bibir Jeongwoo sedikit berkerut ke atas. "Salah lagi, nih?" gumamnya.

Di malam yang tenang nan damai itu tiba-tiba saja berubah menjadi huru-hara. Hanya karena video tiktok yang lewat di fyp Dera. Video seorang laki-laki dengan tulisan 'Cowok yang sebenarnya bucin banget itu malah sebenarnya pinter main belakang, ya?' lalu into lagu Masdo terdengar di lirik awalnya saja. 'Benaaar ....'

Terlalu malas menjelaskan melalui pesan, Jeongwoo langsung menelepon Dera. "Bahan overthinking lagi?" ucapnya dingin saat panggilan suaranya diangkat oleh Dera.

"Bener nggak?"

"Nggak, lah, Sayaaang," rengek Jeongwoo gemas sendiri. Kakinya bahkan menendang-nendang ke atas karena posisinya memang sedang tiduran. "Lagian main belakang gimana, kamu aja ada di samping aku mulu."

"Di samping, kan belakang nggak keliatan."

Ini Na Dera emang kadang suka mancing keributan. Sayangnya malam ini rasa sabar Jeongwoo sudah habis karena sejak magrib ia harus menemani adik-adiknya mengerjakan PR. Apalagi ngajarin Gunhoo.

Hei. Ngajarain Gunhoo yang baru masuk TK ngerjain tugas itu sudah, loh. Tadi saja materi pengurangan malah kesabaran Jeongwoo yang berkurang. Ya gimana tidak berkurang, sesi belajar mereka kayak gini ....

"Sebelas dikurang dua," jelas Jeongwoo dengan ekstra sabar, "Kak Gunhoo punya donat sebelas, kalo dimakan dua jadinya apa?"

"Jadinya kenyang," jawab Gunhoo polos dan diakhiri sengiran. Syukur itu bocah nggak dimakan sama Jengwoo.

Kesabaran Jeongwoo yang sudah habis itu semakin diuji dengan Dera yang entah untuk keberapa kalinya menuduh Jeongwoo. Na Dera ini kadang emang suka nyari penyakit. Ada aja video yang bikin mereka ribut.

"Terus kamu nuduh aku main belakang?" tanya Jeongwoo yang emosinya mulai tersulut. Suaranya juga terkesan dingin dan nyulut emosi.

Dera yang memang sedang mencari bahan keributan justru semakin menyiram bensin. "Ya kalo nggak, kenapa kamu harus marah? Biasa aja dong."

"Jangan-jangan kamu yang main belakang," tuduh Jeongwoo yang malah menambah ban bekas agar api pertengkaran mereka semakin berkobar. "Kayaknya iya, deh. Kamu nuduh aku mulu, biar aku nggak nuduh kamu, kan?"

"Apaan, sih!" balas Dera cepat. "Lagian aku main belakang sama siapa coba? Biasanya juga kalo ke mana-mana sama kamu."

"Temen-temen abang kamu banyak, tuh," balas Jeongwoo dingin, "udah pasti mereka lebih ganteng dari aku. Terus kali aja di DM IG kamu juga chating sama yang lain. Kan, aku nggak pernah cek Instagram kamu."

Baik, sepertinya ini akan menjadi perbedaan yang sengit. Dera anak bungsu yang tak mau kalah, serta Jeongwoo si sulung yang rasa sabarnya mulai hilang. Ini setan-setan di kamar Dera sama Jeongwoo saja pasti menonton dengan tegang.

"Kok, lo malah nuduh gue?"

"Gimana rasanya dituduh? Nggak enak, kan? Aku juga gitu. Kamu curiga mulu jadinya aku kesel." Jeongwoo meluapkan emosinya pada Dera. "Udah, deh! Energi aku abis buat ngajarin Gunhoo, terus sekarang malah nambah masalah. Terserah kamu mau mikirnya kayak gimana. Aku capek."

Duaaar! Malapetaka! Panggilan Jeongwoo putus sepihak ....

.
.
.

"Kamu ngapain keluar malem-malem? Mana cuma pake piyama. Kenapa nggak pake jaket?"

"Buru-buru," cicit Dera di sela-sela mengunyah burger.

Jeongwoo menatap heran kekasihnya itu. Iya mengusap pelan sudut bibir Dera yang terdapat saus dan mayonaise. "Emang mau ke mana? Tadi kamu mau pergi?"

Hanya anggukan yang Dera beri, namun ia masih bimbang antara bercerita dengan jujur atau mencari alibi lain tentang alasannya berada di luar rumah. Namun, perkataan Jaemin kembali mengusik dan itu berhasil membuat Dera berkata jujur. Ia tak ingin hubungannya dengan Jeongwoo berakhir begitu saja.

"Aku tadinya mau ke rumah kamu," ucap Dera masih dengan suaranya yang tertahan. "Tapi, tadi masih mikir mau naik apa ke sananya."

Mulut Jeongwoo sedikit terbuka, ia masih berusaha mencerna perkataan Dera. "Ngapain ke rumah aku?" tanyanya bingung.

Sedangkan Dera, perempuan itu menunduk. Suaranya sedikit tertahan, tetapi ia masih berusaha untuk cerita. "Abis aku panik," cicitnya pelan, "kamu tiba-tiba ngambek."

...

"Jangan gitu lagi, ya," pinta Jeongwoo lembut. "Aku nggak masalah kalau kamu cemburu ke aku, bahkan dari awal pun aku udah bilang kalau mau kamu login aja ke Instagram-ku. Password-nya bahkan aku kasih." Dengan hati-hati dan nada suara rendah Jeongwoo memberi pemahaman. "Kamu boleh cemburu ke aku, itu nggak apa-apa. Tapi, mohon jangan nuduh aku yang nggak-nggak."

"Kata Bang Jaemin, kalau laki-laki udah bilang capek, itu artinya semua selesai. Aku nggak mau kita selesai."

Tak ada balasan dari Jeongwoo, kedua ibu jarinya masih nyaman mengusap pipi kiri dan kanan Dera. "Aku capek sama diri aku, bukan sama kamu," balasnya lembut. "Kita nggak akan selesai hanya karena ini. Nunggu kamu dari SMP aja aku nggak kenal kata capek."

"Jadi ..., kita nggak selesai--" perkataan Dera seketika terpotong. Mata perempuan itu sudah membulat sempurna saat bibirnya dibungkam oleh bibir Jeongwoo.


Hehehe .... Cerita di atas itu cuma beberapa potongan kecil dari cerita SKINCARE Special Edition di KaryaKarsa🤗

Gimana, sih, cara baca di Karyakarsa?

1. Masuk ke web karyakarsa.com

2. Search akun Arrastory

3. Pilih karya yang mau teman-teman beli. (SIKINCARE SPECIAL EDITION)

4. Lakukan pembayaran seharga Rp.5.500. Dapat melalui Shopee pay, Dana, Ovo dan lainnya.

5. Part berhasil dibuka dan teman-teman bisa baca kisah manis Park Jeongwoo dan Dera waktu berantem sampai ke first kiss🤫

SKINCARE [Park Jeongwoo]✓Where stories live. Discover now