12. Para Mama dan Taman Kanak-kanak

4.3K 968 183
                                    

"Anjir, Uwo ke lima?" Chayeon dan Yujin tentu saja terkejut saat mengetahui peringkat kelasnya kali ini. Jeongwoo saat SMP selalu berada di tiga besar, biasanya ia di bawah Wonyoung atau Haruto. Tetapi putih abu-abu ini berbeda.

Walaupun Haruto masih tetap berada di peringkat pertama dan Wonyoung kedua, tetapi dibawah Wonyoung bukanlah Jeongwoo lagi, ada Jaehee di peringkat tiga dan Jinwoo di peringkat empat. Baru setelah itu, Jeongwoo di peringkat ke lima.

Sebenarnya Jeongwoo tak mempermasalahkan peringkat, Mamahnya juga hanya akan sedikit berkomentar tanpa ada niatan mencoret Jeongwoo dari kartu keluarga. Berbeda dengan Wonyoung yang memang dididik untuk menjadi nomor satu, Haruto saja sedari tadi merasa tak enak karena kembali merebut tahta sahabatnya.

"Untung yang ambil rapor gue emak lo, Wo..." gumam Wonyoung. "Setidaknya gue kena ceramahnya di rumah doang."

"Kayanya emak gue gak akan bilang kalo lo peringkat dua deh," balas Jeongwoo, "kita sogok aja Si Anna--sakit bego!" perkataan Jeongwoo tentu saja langsung mendapatkan jitakan dari sepupunya itu. "Tenang, Anna bisa diajak kompromi."

Jeongwoo emang bangsul, dia dengan gak ada akhlaknya manggil nama Sang Mama tanpa ada embel-embel apapun.

"Bayangin kalo gue yang manggil Bunda cuma nama--"

"Haru--"

"Iya Han? Anying. Eh... iya Bund."

Bunda Haruto yang baru saja keluar dari kelas langsung menatap heran putra bungsunya itu, "Ayo pulang. Bunda ga bawa mobil."

"Ashiaap..." jawab Haruto yang kini sudah beranjak menghampiri Sang Bunda dan mengambil alih rapor nya. "Fans, gue duluan ya."

Baik Jeongwoo maupun Wonyoung, keduanya tak ada niatan menjawab perkataan Haruto. Dan selain itu, Mamah Anna juga sudah muncul dengan dua raport di tangan.

"Wony, mau pulang sama Tante atau cowok kamu?"

Wonyoung hanya menyengir saja saat mendengar pertanyaan dari tantenya itu, "Sama Kak Jisung aja, Tan."

"Yaudah ... hati-hati pas pulang nanti kena omel."

"Ya tante jangan ngadu tentang peringkat aku ke Mamah ...."

"Bisa diatur, aman kok sama Tante."

Mamahnya Jeongwoo memang bisa dibilang masuk kedalam jejeran Tante yang paling asik untuk para ponakan. Bahkan menjadi ibu yang asik juga untuk anak-anaknya.

"Wony duluan ya, Tan ..." setelah mencium tangan Sang Tante, Wonyoung langsung kabur. Meninggalkan Sang Tante serta Jeongwoo.

"Nilai aku baguskan, Mah?" ini memang pertanyaan, tetapi terselip nada sombong di dalamnya. "Akukan pinter."

"Bagus," jawab Mamah santai, wanita itu dengan tenang berjalan beriringan dengan Sang Putra. Beberapa murid dari kelas lain terlihat berbisik saat melihat Jeongwoo berjalan dengan bule. "Tapi kenapa bahasa Inggris kamu rata-rata KKM?"

"Ya syukur itu juga ga dibawah," jawab Jeongwoo tenang, "Bahasa Inggris susah, Mah."

Mungkin tak akan aneh jika yang berbicara seperti itu adalah manusia malas belajar dan tak ada turunan keluarga dari luar negeri. Tapi masalahnya Jeongwoo tuh anak bule! Mamahnya menguasai enam bahasa, bahkan adik perempuannya fasih di empat bahasa.

Sedangkan Jeongwoo?

Dia fasih bahasa Sunda aja gara-gara Haruto.

"Anna?"

Wanita bule berambut panjang di bawah pundak itu langsung menoleh saat namnya dipanggil.

"Mba Dami?" wajah antusias Mamah terlihat sangat jelas, wanita itu langsung cipika-cipiki dengan wanita yang ia kenal itu. "Mbak kok ada disini?"

SKINCARE [Park Jeongwoo]✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt