30. Sabtu Bersama Dera, lagi

2.8K 756 118
                                    

"Siang, Tante ..." Jeongwoo dengan canggung menyapa wanita yang sedang menyiram bunga di halaman depan. "Deranya ada, Tante?" tanya Jeongwoo setelah salim kepada Mamahnya Dera.

"Jeongwoo, kan?" tanya Tante Na. "Sebentar, Tante panggil Dera dulu. Tolong siram janda bolong punya tante ya ...."

Jeongwoo dengan kikuk menerima selang, sedangkan tante Na sudah berjalan tergopoh-gopoh menuju rumahnya.

"Loh, ada tukang kebun baru?" tanya Dera saat perempuan itu keluar dan duduk di teras rumah. "Digaji berapa sama Mamah saya?"

"Gue siram nih ya!" ancam Jeongwoo, sedangkan Dera yang sedang memakai sepatu tentu saja langsung tertawa.

"Loh udah ada di sini? Mamah nyariin kamu ke dalem, Dek." Wanita dengan daster batik itu kembali muncul. "Pada mau kemana gitu?"

"Beli kado buat Naeun, Tante ..." jawab Jeongwoo.

"Loh, yang waktu beli barbie itu? Bukan kado ulang tahun adik kamu?"

Jeongwoo seketika terdiam, mengingat barbie yang mana. "Ooh! Bukan tante, itu ganti rugi. Barbie Naeun gak sengaja saya mutilasi." Untung saja Jeongwoo masih ingat konsep berbohongnya.

Memang dasar, kebohongan satu akan memancing kebohongan berikutnya.

"Mah, aku keluar dulu ya ..." Dera yang sudah siap memakai sepatu, langsung pamit kepada Sang Mamah. Diikuti Jeongwoo yang menyerahkan selang kepada Mamahnya Dera.

"Tante ... keluar dulu ya," pamit Jeongwoo dan dijawab anggukkan Tante Na.

"Hati-hati bawa mobilnya, salam buat Mamah kamu ya."

"Siap tante," jawab Jeongwoo dengan cengiran andalannya.

Keduanya berjalan beriringan menuju Honda Accord yang terparkir di depan rumah. "Katanya mau beli handphone, kok jadi beli kado buat Naeun?" tanya Dera. Keduanya kini sudah berada di dalam mobil.

"Beli handphone dulu, terus beli kado buat Naeun. Udah itu anter gue potong rambut."

"Iiih sama gue aja potong rambut maaah."

"Der, senin masuk sekolah. Kalo pitak gak lucu ..." balas Jeongwoo yang masih ngeri jika harus dicukur oleh Dera.

"Ya gak akan dibotakin," balas Dera. "Lagian lo mau masuk sekolah, bukan masuk akademi polisi, ngapain gue botakin?"

"Anter ke barbershop aja deeeh," kata Jeongwoo. "Lo yang nentuin modelnya, tapi jangan lo yang nyukur."

"Iya." Dera hanya menjawab singkat. Bahkan sisa perjalanan menuju counter handphone terasa sangat hening. Hanya ada suara radio yang bertautan dengan pertanyaan Jeongwoo kepada Dera, tetapi hanya jawaban singkat yang keluar dari perempuan berambut dibawah bahu itu.

---

"Mba, mau ngambil pesenan handphone."

"Udah pesen ke siapa ya, Kak?"

"Ke Haruto," jawab Jeongwoo. "Katanya ambil aja ke abang dia."

"Oh, sebentar ya, Kak. Saya panggil Bang Bobby-nya dulu."

Jeongwoo menganggukkan kepalanya, sekilas ia melirik kepada Dera yang sedang memperhatikan case ponsel di jejeran pojok counter.

B-cell. Sebuah toko elektronik cukup besar, tidak hanya menjual handphone, ada juga kamera, laptop, bahkan televisi dan kebutuhan rumah tangga seperti kulkas, ac, dan yang lainnya. Jeongwoo sengaja memilih ke counter ini karena ia akan mendapatkan diskon langsung dari pemiliknya.

SKINCARE [Park Jeongwoo]✓Where stories live. Discover now