SKINCARE [Park Jeongwoo]✓

8. Kalah Visual

"Kurang berbakti apa coba gue," gumam Jeongwoo yang kini hanya pasrah duduk di ruang tunggu salah satu salon kecantikan langganan Sang Mamah. "Fix ini gue masuk surga jalur prestasi."

Akhir pekan yang sangat indah. Tetapi tidak untuk Park Jeongwoo yang justru sudah cosplay menjadi babu sejak pagi. Ia dijebak oleh Sang Mamah yang bilang akan membelikannya beberapa sabun mandi viral yang bisa membuat putih, tetapi ternyata Jeongwoo terjebak menjadi kuli angkut dan kini duduk kebosanan menunggu Sang Mamah yang sedang creambath.

"Padahal rambutnya pendek, tapi creambath lama banget kaya nyampoin rambut kuntilanak."

Ponsel abu-abu di tangannya adalah satu-satunya benda yang menemani ia. Bulak-balik melihat whatsapp Story teman-temannya, mengganggu Haruto tetapi sepertinya sahabat lambenya itu sedang asik bermain dengan ponakannya, dan kini ia hanya berjelajah di instagram story orang yang ia follow.

"Loh?" gumam Jeongwoo spontan, laki-laki itu langsung menahan salah satu update story yang terlihat tidak asing dimatanya, "Bukannya ini disini?"

Senyuman Jeongwoo terbit begitu saja, laki-laki itu bahkan sudah tertawa tidak jelas ketika sadar bahwa foto yang ada di postingan Dera adalah salon tempat yang sama dimana ia merasa kebosanan.

"Emang kalo jodoh tuh kaya gini," gumam Jeongwoo di sela-sela kekehannya, ibu jarinya kini sudah mengetikkan sesuatu untuk membalas instagram story dari perempuan tersebut.

.
.
.
.

park.jeong.woo replied to your story

"WOAH!" Dera yang sedang asik berkeliaran di salah satu e-commerce mencari diskonan seketika berteriak. Untung saja hanya ada ia di ruangan tersebut.

park.jeong.woo
Lo ada di Nara Salon?

nader.a
Yoi.
Tapi ini salon buat cewek.
Kalo lo mau kesini harus operasi kelamin dulu

"WAH! ANJIR GERCEP!" Dera tak bisa menahan kehebohan pada dirinya saat melihat Jeongwoo segera membaca balasan darinya

park.jeon.woo
Lah sekarang gue lagi ada di salonnya
Lagi nyari diskonan

Dera langsung beranjak dari posisi duduknya, perempuan itu sudah siap melangkah untuk keluar dari ruangan kantor milik Sang Mamah. Dera yakin Jeongwoo pasti berada di ruang tunggu. Karena batas suci para lelaki hanya bisa masuk sampai ruang tunggu dan kasir.

"Eh bentar," langkah perempuan berkaos oversize itu langsung terhenti, tubuhnya berbalik ke cermin yang memantulkan dirinya, "ah... kenapa hari ini kostum gue kaya gembel sih?" keluhannya pada dirinya sendiri, padahal setiap kali orang tuanya mengeluh akan outfit Dera yang selalu memakai kaos, gadis tersebut pasti akan membanggakan baju kebesaran miliknya itu. "Ah... bomat!" Tak lagi peduli akan pakaiannya, Dera kini sudah bergegas membuka pintu ruangan dan berjalan keluar.