31. Ruangan 18, lagi

2.7K 709 130
                                    

"Wo, pulang sekolah osis kumpul di ruang kesiswaan."

Jeongwoo yang sedang menunduk sembari bermain ponsel hanya mengangguk saja, sedangkan Doyoung yang memberitahu sudah kembali ke ruangannya di sebelah. "PMR kumpulan ga?" tanya Jeongwoo. Remaja itu masih tetap menunduk, tetapi perempuan yang duduk di sampingnya langsung menoleh.

"Nggak, paling nanti hari terakhir rapat."

"Lo duluan aja ke mobil, kuncinya lo pegang nih." Jeongwoo dengan santai memberikan remote kunci untuk membuka mobilnya. "Tunggu di dalem aja, biar gak panas sama bosen."

Dera sendiri hanya mengangguk saja, mengambil kunci tersebut dan menyimpannya ke dalam tas. "Kalo lama, mobil lo gue begal."

"Hilih, kaya bisa aja lo ..." balas Jeongwoo. Sedangkan Dera langsung berdecak. Ia kalah.

"Gue tabrakin," masih tak mau kalah, Dera kembali mengeluarkan ancamannya yang lain. Dan sepertinya kali ini berhasil. Jeongwoo langsung menoleh kepada Dera, ponsel tak lagi menjadi fokusnya.

"Jangan dooong," kata Jeongwoo. "Nanti lo sakit."

"Najis!" bukan Dera yang menjawab, melainkan Dohyon yang baru saja datang dari kantin. "Balik ke habitat sono! Gue mau duduk."

Percis seperti semester ganjil. Ujian kenaikan kelas juga memiliki sistem yang sama. 10 IPA 2 bersatu dengan 10 IPA 4. Dan Jeongwoo kembali duduk di belakang Dera. Bersama dengan Seongmin.

Bedanya, jika semester lalu Jeongwoo dan Dera masih diam-diam menyimpan rasa. Semester ini mereka bahkan terlihat seperti pasangan yang tak bisa dipisahkan.

Kurang kejelasan status aja sih.

Walaupun para murid dari dua kelas tersebut sudah pada suudzon bahwa Jeongwoo dan Dera itu pacaran. Belum lagi keduanya yang tidak mengiyakan ataupun mengelak jika ada yang bertanya tentang status keduanya.

"Woo, nanti gue nyontek ye ..." bisik Seongmin, waktu istirahat sebentar lagi habis. "Fisika, gue gak paham sama sekali."

"Sekarang kimia dulu, geblek!" umpat Jeongwoo. "Lo mau nyari elektronik magnetik di tabel periodik?"

"Lah anjim, kimia dulu? Tau gitu gue ngafalin periodik."

"Ya lo tolil, yakali periodik belum hafal."

"Ya makanya bagi kisi-kisi dari kemaren. Pilih kasih lo mah, ngasihnya ke Dera doang. Ke gue kaga."

"Siapa lo?"

Seongmin memajukan bibir bawahnya, "Awas lo, kaga gue bantuin."

"Yeu anjim, ancemannya kaga seru lo!" omel Jeongwoo. Sedangkan Seongmin merasa menang karena melawan Jeongwoo.

"Hellow everyone ..."

Satu kelas seketika menjadi heboh saat wanita dengan kulit tan masuk ke dalam kelas. Madam Jessi, guru bahasa Inggris kebanggaan seluruh murid Binas Nusa jika sedang ulangan. Doi gak masalahin anak-anak kerja sama, yang penting jangan ribut.

---

"Wo, Acuu zuur larutan apa?"

"Cap kaki tiga," balas Jeongwoo. "Yang ada badaknya."

Seongmin menghela nafasnya, ingin rasanya ia menyiram Jeongwoo dengan air aki.

"Der, nomor 5 jawabannya apa?" Seongmin kini beralih kepada sahabatnya. Menendang kaki kursi Dera yang berada di depannya.

Dera langsung menunjukkan empat jari kepada Seongmin. Itu artinya jawaban nomor 5 adalah, D.

"Oke," balas Seongmin dan langsung mengisi lembar jawabannya. "Kaya cewek lo dong, langsung ngasih jawabannya."

SKINCARE [Park Jeongwoo]✓Where stories live. Discover now