BonChap

2.9K 457 74
                                    

Harusnya ini diupload kemarin 😖
Tapi karena Arra adalah manusia paling malas, yaaa beginilah jadinya

***

"Ganggu aja, duduk di tempat gue dulu napa!"

"Iya, dah, dunia milik berdua. Gue cuma ngontrak, mana belum bayar dua bulan," ucap Dohyon yang pasrah duduk di bangku Jeongwoo.

Seperti biasa, IPA 2 akan menjadi pasangan IPA 4 saat Penilaian Akhir Semester. Mereka juga kembali mendapatkan ruangan 18 tetapi versi lantai 2.

"Orang lagi jatuh cinta emang tolol, Do," sahut Seongmin yang seharusnya duduk bersama Jeongwoo. Ia sedari tadi hanya duduk pasrah dengan pemandangan Dera dan Jeongwoo yang sedang pacaran dengan kedok belajar matematika.

"Ini 2p dari mana?" tanya Jeongwoo yang masih tak paham. Padahal satu soal ini sudah dijelaskan berkali-kali sejak malam.

Dera dengan sebal mendorong kepala Jeongwoo, mengarahkannya ke bagian soal nomor 1. "Tuh, liat! Baca soalnya!"

"Dari soal? Tapi, di matriks a, b, c, nggak ada 2p, Der."

"Ya makanya dicariii!" kasihan Dera. Dia salah satu anggota OSN matematika yang semester depan akan ikut lomba tetapi untuk mengajari kekasihnya saja sudah terkena serangan darah tinggi.

"Udah gue bilang, lo kasih contekannya aja. Barter sama kimia yang abis ini."

Dera tentu saja memberikan tatapan tajam kepada Jeongwoo. Perempuan itu memiliki prinsip, 'Boleh nyontek, asal paham' untuk ulangan.

"Janji abis UAS gue belajar." Telunjuk dan jari tengah Jeongwoo sudah membentuk huruf V. "Lo ajarin ya."

"Ogah! Lo kagak ngerti-ngerti. Lagian fungsi les apaan coba kalo masih belajar sama gue?"

"Gue les juga tujuannya biar bisa beli kue cubit tiap hari," bela Jeongwoo yang tentu saja langsung mendapatkan toyoran dari Dera.

"Ini lanjut cari P-nya."

"Ogah, otak gue nggak nyampe. Mending cari yang lain?"

"Apaan? Masalah?" sewot Dera. "Sampe Mama lo tau matematika remedial, udah pasti masalah ada di depan mata."

"Jangan cepu dong!" Jeongwoo tentu saja langsung panik. Ia melupakan fakta bahwa Dera adalah sekutu mamanya. "Bisa lahiran lebih awal Si Anna kalo tau nilai gue remed."

Tangan Dera langsung menepuk pelan mulut Jeongwoo. "Gue aduin, nih!"

"Anna udah nggak keget, sih."

"Matriks, nih, kerjain--"

"Selamat pagi, udah pada siap menghadapi ujian kehidupan kali ini?"

"Yes, Pak Hwijae!"

"Kalian boleh kerja sama, tapi jangan berisik!"

Vibe-nya memang seperti guru olahraga, padahal Pak Hwijae ini guru pendidikan moral yang tingkahnya seperti personel Opera Van Java.

***

"Jangan pantai! Cuaca lagi jelek!"

"Udah, restoran punya Mas gue aja."

"Bosen, Anj!"

"Woo, kata ritual lepas otak semester ini mending di mana?"

Jeongwoo mengedikkan bahunya. Ia beranjak dari tempatnya. "Lo pada obrolin mau ke mana, dah! Gue anter Dera dulu. Ayok, Der."

"Bucin emang beda guys," ledek Jinwoo dan langsung mendapatkan toyoran oleh Jeongwoo.

"Kasih tau tempatnya di mana, nanti gue nyusul!" Jeongwoo langsung melangkah keluar ruangan 18 bersama Dera, keduanya beriringan menuju parkiran depan.

SKINCARE [Park Jeongwoo]✓Where stories live. Discover now