Chap 1

5.5K 240 52
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor karena thor ingin Naruto nikah sama Sasuke tapi Sasukenya jadi perempuan
Genre : cinta, keluarga
Pair : narusasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amair
Typo bertebaran













Happy reading




Sudah hampir 2 tahun usia pernikahan Naruto dan Sasuke. Hidup mereka diwarnai dengan pertengkaran, kemesraan dan berbagai hal menyenangkan lainnya. Tidak selalu menyenangkan. Apalagi saat ini sang istri aka Sasuke sedang dirundung nestapa. Pasalnya ia masih belum bisa hamil. Terkadang ia meragukan gendernya yang seorang perempuan tulen. Setiap bulan ia rutin mengalami siklus menstruasi. Kesehatan dan hormonnya pun baik. Naruto dan dirinya sama - sama subur.

"Apa obat yang nenek Tsunade berikan masih belum habis ya efek kerjanya? Aku kan juga ingin hamil," gumam Sasuke sambil beres - beres rumah.

Setelah dua tahun menikah, rumah Naruto berubah total. Kini ia dan Sasuke tinggal di rumah yang lebih besar.

Mungkin dulu Sasuke bisa dengan cepat dan santai dalam membersihkan rumah. Namun kali ini dengan ukuran rumah mereka yang lebih besar maka kegiatan beres - beres rumah akan lebih melelahkan. Jadi Sasuke terkadang membuat kloning jika ia sedang malas atau kelelahan.

Selama dua tahun menikah, Naruto tetap belajar tapi ia juga mengerjakan misi agar mendapatkan upah. Ia sudah menikah jadi sudah menjadi kewajibannya untuk menafkahi istrinya. Bukan hanya nafkah batin saja tapi lahir juga.

Sasuke merasa sangat bahagia dan beruntung. Ia tidak menyangka jika suaminya yang selalu ia ejek dengan sebutan bodoh, ternyata sangat mencintainya dan bisa menjadi suami yang baik. Sasuke ragu jika dirinya masih dalam gender laki - laki bisa seperti Naruto.

Naruto tidak pernah sekalipun membuat Sasuke kekurangan. Masalah makanan, pakaian dan rumah, Naruto bisa mencukupi semua kebutuhannya. Tak kurang sedikitpun. Apalagi kebutuhan rohaninya. Jangan ditanya. Naruto bukan hanya mesum tapi sangat kuat dan tanpa gentar menggagahinya setiap Sasuke sedang tidak datang bulan. Namun ia masih belum juga hamil.

Sasuke jadi terpikirkan. Ia sempat memeriksa keadaan rahimnya dan juga hormonnya tapi hasilnya baik - baik saja. Ia wanita yang subur yang bisa hamil suatu waktu nanti. Terlebih suaminya juga subur.

"Haa.. " Sasuke menghela nafas. Ia baru selesai membersihkan rumah barunya yang besar. Rumah barunya yang besar baru dibangun satu tahun lalu.

Setelah menikah, Sasuke sering pergi ke rumah sakit untuk sekedar belajar jurus medis dan membantu di rumah sakit. Kini ia jadi bisa jurus medis. Sakura sempat mengajarkannya sebelum ia pergi ke desa Suna untuk tinggal bersama suaminya, Gaara. Sakura dan Gaara menikah beberapa bulan lalu dan kini Sakura memilih untuk tinggal di desa Suna dan mengabdi kepada suaminya.

"Apa semua istri harus mengikuti suaminya, ya?" tanya Sasuke entah kepada siapa. Jika ia jinchuriki seperti suaminya, mungkin ia akan mengobrol dengan biju yang ada di dalam dirinya.

Sasuke duduk sambil meminum teh tawar pelepas rasa lelah. "Tenang sekali. Aku pasti akan merindukan masa - masa ini suatu saat nanti," gumam Sasuke tersenyum. Ia hendak berdiri dan membenarkan posisi foto pernikahannya dengan Naruto yang ada di dinding. Namun ia mendadak merasa pening. Pandangannya buram. Bukan hanya itu saja. Belakangan ini perut dan pinggangnya sering terasa sakit. Lebih sakit dari saat datang bulan.

Brukh. Sasuke pun pingsan setelah menyebut nama suaminya "Na..ruto.."



Deg. Di tempat lain, tepatnya di hutan tempat Naruto sedang melaksanakan misi. Tiba - tiba ia merasa namanya dipanggil oleh seseorang.

After Different Ending (End) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt