Chap 5

2.6K 173 59
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor karena thor ingin Naruto nikah sama Sasuke tapi Sasukenya jadi perempuan
Genre : cinta, keluarga
Pair : narusasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amair
Typo bertebaran







Happy reading

To : Ilhanfrznz


Yamanaka Sai, salah satu rekan tim 7 yang masih berada di desa Konoha selain pasangan suami istri Naruto dan Sasuke. Ia bertugas sebagai anbu. Beberapa tahun lalu ia bertugas mengawasi sang mantan ninja pelarian yakni Uchiha Sasuke yang kini telah menjadi Uzumaki Sasuke.

Sai masih bertugas sebagai anbu di bawah kepemimpinan hokage keenam, Hatake Kakashi. Sekarang ia juga masih menjadi anbu.

Saat melewati sebuah ruangan, tak sengaja Sai mendengar obrolan beberapa orang yang membuat matanya melotot. Dengan menggunakan jutsu yang bisa meniadakan keberadaannya, Sai berhasil menguping obrolan beberapa orang yang berada di dalam ruangan itu. Secepat kilat Sai pergi.

Dengan menggunakan jutsu andalannya, Sai menggambar seekor burung merpati. Tak lupa menulis selembar surat yang berisi hasil obrolan dari yang ia dengar tadi.

"Kau harus menyerahkan surat ini pada Sasuke. Aku percayakan padamu, merpatiku," ujar Sai. Ia pun menerbangkan merpati itu. Lalu Sai pergi dari atap rumah tempat ia berdiri beberapa detik lalu.




Seorang wanita muda tengah menjemurkan pakaian. Kedua putra putrinya yang telah berusia 1 tahun sedang duduk di kursi masing - masing dengan menggunakan tali pengaman agar tidak bisa kabur. Pasalnya kedua bayi itu sangat aktif dan tidak bisa diam. Beruntung sang ibu mempunyai reflek yang bagus sehingga mereka tidak mengalami hal yang tak diinginkan.

"Bu.. Bu.. Bu.. " Sang bayi bergender laki - laki berceloteh.

Seekor burung hinggap di depan bayi itu. Sang ibu langsung menghampiri dan membawa burung merpati hasil jutsu Sai.

"Kenapa Sai mengirimiku burung ini? Pasti ada sesuatu yang penting," gumam wanita itu aka Sasuke. Ia membuka ikatan di kaki burung yang dilampirkan gulungan kertas kecil. Sasuke pun membuka gulungan kertas itu. Kedua matanya terbelalak. Lalu memasukkan kertas tersebut ke dalam kantung saku rok pendek selutut yang ia pakai.

💢"Dasar orangtua bau tanah. Sudah dekat dengan kematian saja masih mau berbuat jahat. Mereka pikir bisa mendapatkan kedua anakku dengan mudah? Takkan kubiarkan itu terjadi. Kita lihat saja, siapa yang lebih pintar. Jangan panggil aku Uchi.. Uzumaki Sasuke kalau aku tidak bisa membodohi mereka," kata Sasuke dengan tersenyum miring.

"Kasihan juga kalau Aoda harus makan daging manusia yang sudah tua. Pasti alot sekali. Hn." Sasuke membawa keranjang yang berisi baju yang sudah kering. Baju yang masih basah belum diangkat.

Kedua bayi kembar yang sedang duduk di kursinya segera Sasuke gendong. Bunshinnya yang selalu membantunya di rumah. Ia tak percaya bahwa ia akan menggunakan jutsu yang ia sebut jutsu kekanakan yang sering suaminya gunakan.

"Hah.. " Sasuke menghela nafas. "Ternyata jutsu kage bunshin sangat bermanfaat. Aku jadi bisa mengerjakan semua pekerjaan rumahku dengan mudah."

Salah satu bayinya yang sudah bisa berjalan ingin turun dari gendongan. Sasuke pun menurunkannya.

"Ka.. Ka.. Kaa chan.. " Putra pertama Sasuke dan Naruto berhasil berbicara dan memanggil Sasuke dengan sebutan "Kaa chan" atau ibu.

Sasuke berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan sang putra yang masih berusia 1 tahun itu. "Putra kaa chan pintar sekali. Menma sangat mirip dengan kaa chan. Kau jangan bodoh kayak tou chanmu, ya," kata Sasuke tersenyum hangat mengusap surai hitam Menma.

After Different Ending (End) Where stories live. Discover now