Chap 30

950 60 4
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor yang sangat suka narusasu
Genre : romance, family
Pair : narusasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran

Happy reading

Chapter 30

Ujian chunin tahap terakhir telah usai. Si kembar Uzumaki menjadi pemenang. Hal yang sangat membanggakan bagi seorang hokage ketujuh. Berkat latihan yang keras, mereka berhasil menang. Sang ibu pun memberikan hadiah sederhana berupa makan mewah untuk si kembar.

"Wooow! Kaa chan masak banyak sekali!" seru Menma dengan tatapan kagum.

"Apa sekarang sedang ada pesta?" tanya Neoma.

Keduanya baru selesai mandi.

"Kata kaa chan ini untuk merayakan kemenangan nee chan dan nii chan," jawab Sesuka. Ia membantu meletakkan piring di atas meja. Si bungsu Kansuke sedang duduk manis dengan mainannya di ruang keluarga.

"Ide yang bagus! Aku suka perayaan ini!" kata Naruto baru datang.

"Tou chan mengagetkan kami saja!" dengus Menma.

"Hahaha. Kalian terlalu fokus dengan makanan ini sih jadi tidak dengar suara tou chan." Naruto tertawa. "Aku sudah lapar sekali."

Saat Naruto hendak duduk, Sasuke datang dan menepak pundaknya.

"Cuci tangan dulu, Naruto!💢Kamu ini ya. Sudah jadi ayah beranak 4 masih saja lupa!" omel Sasuke ala emak - emak.

Naruto pun berdiri. "Iya iya, nyonya Uzumaki Sasuke. Hihi."

Sasuke menggelengkan kepalanya. "Kalian duduklah. Kaa chan akan memanggil Kansuke, lalu kita makan malam," kata Sasuke.

"Baik, kaa chan," jawab si kembar dan Sesuka.

"Kansuke, ayo kita makan!" ujar Sasuke. Bisa ia lihat jika putra bungsunya sedang bermain.

"Kaa chan..!" Kansuke berlari lalu melompat ke pelukan sang ibu.

"Kansuke anak yang baik karena udah nurut sama kaa chan," puji Sasuke sambil mengusap surai pirang Kansuke.

Kansuke tersenyum. "Kancuke anak baik!"

Sasuke melepas pelukannya lalu berdiri. "Kansuke mau jalan sendiri apa kaa chan gandeng?"

"Mau jalan cendili!" jawab Kansuke dengan riang.

"Anak pintar!" puji Sasuke lagi.

Ia memang rajin memuji si bungsu. Tidak hanya si bungsu tapi semua anaknya. Itu semua agar mereka menjadi termotivasi dan lebih bersemangat. Meski Sasuke seorang Uchiha yang dikenal keras tapi ia tidak ingin mendidik anak - anaknya seperti ayahnya yang suka membandingkan dirinya dengan sang kakak. Setiap anak memiliki keistimewaan masing - masing. Sasuke yakin jika keempat anaknya akan menjadi orang yang hebat. Seperti ayah mereka. Pikiran Sasuke sudah sangat dewasa. Kadang ia lupa bahwa dirinya dulu adalah seorang laki-laki yang masih labil dan mudah dihasut.

Sasuke memerhatikan interaksi Naruto dan ketiga anak mereka dari balik pintu. Dadanya terasa hangat. Memiliki keluarga adalah anugerah terindah baginya. Ternyata ia berhak merasakan kebahagiaan itu. Bersama pria yang telah mengubahnya serta 4 anak yang selalu mewarnai kehidupannya.

Naruto menoleh pada Sasuke yang hanya diam berdiri mematung. Air matanya menetes.

Brukh. Karena cemas, Naruto pun menghampiri sang istri.

After Different Ending (End) Where stories live. Discover now