Chap 19

1.7K 127 32
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor karena thor ingin Naruto nikah sama Sasuke tapi Sasukenya jadi perempuan
Genre : cinta, keluarga
Pair : narusasu
Sifat karakter berbeda dengan versi anime
Terkadang ooc
Cerita gaje, author amair
Typo bertebaran



Happy reading

Besok Naruto akan menjadi seorang hokage. Sasuke sebagai seorang istri telah membantu membuat jubah hokage yang akan suaminya kenakan. Ada rasa bangga, senang dan haru saat melihat jubah berwarna putih dengan tulisan hokage ketujuh itu.

"Dobe, akhirnya kau akan segera menjadi seorang hokage. Impianmu telah tercapai. Kau memang Uzumaki Naruto. Bisa menjadi apapun yang kau inginkan. Hiks.. Hiks.. " gumam Sasuke sambil memeluk jubah yang akan suaminya kenakan besok nanti. Ia menangis karena terharu dan bahagia.

Brukh. Pintu kamarnya terbuka. Sosok suami yang ia banggakan masuk ke dalam kamar dan mendekatinya. Duduk di samping Sasuke.

"Kenapa kau menangis, Sasuke? Apa ada yang membuatmu sedih?" tanya Naruto, cemas.

Sasuke menoleh pada sang suami, kemudian tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Pukh. Sasuke memeluk Naruto dengan sangat erat. Menghirup wangi jeruk yang selama bertahun - tahun selalu membuatnya berdebar dan terpesona.

"Aku tidak sedih, Naruto tapi aku merasa bahagia dan bangga," jawab Sasuke melepaskan pelukannya lalu menatap wajah tampan sang suami. "Bocah pendek yang selalu berteriak akan menjadi hokage kini cita - citanya sudah terkabul. Kau sudah membuktikannya kepadaku. Aku sangat beruntung karena tidak pergi dari desa dan juga..dan juga..."

Wajah Sasuke merona saat hendak melanjutkan perkataannya. Ia menundukkan kepalanya.

Set. Naruto memeluk pinggang ramping Sasuke dan meraih dagu lancip sang istri. "Dan juga apa, hm?" tanya Naruto sangat penasaran.

"Dan juga.. Aku menjadi perempuan yang bisa mendampingimu, dobe baka aho," jawab Sasuke merasa malu. Ia selalu saja menyebut suaminya dengan kata bodoh.

"Semua karenamu, Sasuke. Kau selalu ada untukku dan mau menemaniku hingga saat ini. Kau adalah nafasku dan juga nyawaku. Jangan tinggalkan aku. Tetaplah bersamaku, Sasuke," ucap Naruto.

Sasuke mengangguk. Kemudian mereka berciuman. Ciuman tanda sayang.

Saat Naruto dan Sasuke sedang asyik berciuman, Sesuka terbangun dari tidurnya.

"Kaa chan, aku ingin pipis ," gumam Sesuka, masih mengantuk.

Adegan mesra pasangan narusasu pun harus terhenti.

"Padahal lagi enak - enaknya. Besok malam 5 ronde ya sebagai hadiah aku dilantik jadi hokage. Hehe," kekeh Naruto.

Sasuke sweatdrop. "Dasar mesum," umpat Sasuke. Ia meletakkan jubah hokage dan melangkah menuju Sesuka untuk mengantarnya pergi ke toilet. "Ayo, nak."

Ibu tiga anak itu menggendong putra bungsunya dengan penuh kasih sayang. Naruto tersenyum bahagia. Ia tak menyangka akan membina rumah tangga dengan rival yang selalu membuatnya iri itu.

Keesokan harinya. Semua anggota keluarga Uzumaki sudah siap untuk pergi menghadiri pelantikan sang kepala keluarga Uzumaki yang akan menjadi seorang hokage ketujuh. Mereka semuanya mengenakan pakaian berwarna putih untuk memperingati hari pelantikan Naruto sebagai hokage ketujuh.

Sasuke menggandeng tangan Sesuka. "Di mana tou chan kalian? Kenapa belum ke luar?" tanyanya kepada si kembar.

"Tou chan sedang di toilet, kaa chan," jawab Menma.

After Different Ending (End) Where stories live. Discover now