♤~Chapter 7~♤

250 29 24
                                    

Song: Queen of Mean (Descendants)
By: Sarah Jeffery
(Jangan diputer dulu ya lagunya uvu)

~◇~◇~◇~

Di sebuah Rumah Tua, Malam Hari...

Terlihat ada seorang gadis bersurai coklat tengah menyisir rambutnya sambil berkaca di sebuah cermin besar yang sudah lumayan tua. Gadis itu terlihat sedang tersenyum sendiri di hadapan cermin itu, tapi itu bukanlah senyuman ramah, melainkan senyuman licik dan penuh kejahatan. Tidak ada yang tahu bahwa, gadis itu adalah seorang penyihir yang tak jarang menggunakan sihir hitam sebagai sihir andalannya, kekuatannya hampir setara dengan Archmage (penyihir agung).

"Wahai cermin wahai cermin yang ada di dinding, siapakah wanita yang paling cantik di dunia ini?" Tanya gadis itu dengan nada angkuh.

"Tentu saja, Nona Jannete-lah wanita yang paling cantik di dunia ini. Semua pria berada di ujung jari Nona." Cermin tua itu menjawab. Penyihir muda itu tertawa kecil, merasa puas dengan pernyataan dari si cermin.

"Tapi, ada dua pria yang tidak akan pernah bisa Nona taklukkan hatinya." Cermin itu menambahkan.

Gadis itu sontak langsung melempar sisirnya ke arah cermin tersebut karena marah atas penuturan cermin tersebut. Apa maksudnya? Bukankah semua pria yang ada di dunia ini takluk kepadanya? Lalu siapa pria yang dimaksud cermin itu?

"Oh, siapakah mereka?" Gadis itu menyunggingkan senyuman sinisnya.

"Mereka adalah...."

Cermin itu menghentikan ucapannya, kemudian perlahan-lahan muncul siluet dua orang pria di cermin yang sudah retak itu. Siluet itu berangsur-angsur mulai pudar, bergantikan dua sosok lelaki bertopeng yang tak lain adalah Owl dan Joker. Jannete yang melihatnya langsung membelalakkan matanya, ia menatap tidak percaya pada gambar tersebut.

"J-Joker dan Owl?!"

Beberapa minggu kemudian.....
(Silahkan diputar lagunya uwu)

Athanasia berjalan melewati koridor sekolah untuk menuju kelasnya, sesampainya di sana, Athanasia dikejutkan oleh kondisi di luar kelasnya yang terlihat sangat ramai. Ada apa? Tak lama kemudian, keluarlah Clara dari dalam kelas dan berlari menghampiri Athanasia lantas menyapanya.

"Selamat pagi Athanasia!" Clara menyapanya sambil tersenyum.

"Selamat pagi Clara. Ada apa ini? Ramai sekali." Athanasia memasang raut wajah tidak mengerti.

"Oh, kau belum tahu kalau kelas kita kedatangan murid baru?" Clara balik bertanya.

"Murid baru? Aku tidak tahu, siapa?" Athanasia mengernyitkan dahinya bingung.

"Itu loh, Jannete Margarita. Serius, aku sangat tidak menyukainya." Clara menghela nafas berat.

Mereka berdua pun masuk ke dalam kelas dan benar saja, hampir semua laki-laki berada di kelas ini (kecuali Lucas & Xavier) hanya untuk melihat Jannete. Lihat, bahkan Jannete berada dalam posisi duduk yang sangat tidak sopan, gadis itu dengan seenaknya duduk di atas meja murid lain. Seluruh laki-laki seakan-akan telah terbelenggu oleh kecantikan Jannete.

"Dia sudah seperti ratu saja." Clara menatap tidak suka.

"Iya sih....tapi...Jannete memang terlihat sangat cantik." Athanasia bergumam pelan.

Under the Moonlight (Suddenly, I Became a Princess) -DISCONTINUED-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang