37. Failed?

46 10 19
                                    

 "Siapa kalian?!"

Click! Click! Crack!

Tiba-tiba muncullah sekelompok orang berjas hitam sambil menodongkan senjata api mereka. Ketiga sahabat itu pun langsung kicep dan reflek mengangkat kedua tangan mereka, kelompok orang berjas itu menatap curiga gerak-gerik Lucas beserta sahabatnya.

"Ha, rupanya hanya tiga bocah ingusan." Ucap salah seorang dari mereka.

"Hēi, nǐmen sān gè xiǎo jiāhuo. Nǐ zài wǒmen zhèlǐ zuò shénme?"
(Hei, kalian bertiga anak nakal. Apa yang kalian lakukan di tempat kami?)

"Hēihēi, xiōngdì, lěngjìng diǎn. Tāmen bù huì lǐjiě wǒmen de yǔyán. Tāmen zhǐshì sān gè kělián de ài kū guǐ."
(Hei hei, tenanglah bro. Mereka tidak akan bisa mengerti bahasa kita. Mereka hanyalah tiga anak cengeng yang malang.)
Ejek seorang pria berkacamata hitam.

"Shèmiǎn? Nǐmen shì shuō wǒmen bù dǒng nǐmen de yǔyán ma?"
(Maaf? Kalian bilang kami tidak mengerti bahasa kalian?)

Semua orang sontak menoleh ke arah Lucas yang baru saja berbicara dalam bahasa mereka. Mereka tampak sangat terkejut, namun yang ditatap hanya bersikap biasa saja.

"Bocah, dari mana kau bisa mengerti bahasa kami?" Tanya seseorang lagi dengan heran.

"Belajarlah. Apalagi?" Lucas hanya menjawab sinis.

"Kami adalah anggota baru mafia ini. Bukankah kalian sudah mengetahui hal itu?" Tanya Xavier.

"Anggota baru? Kalian bertiga???"

"Cih, jangan bercanda! Mana ada anak kecil seperti kalian bisa menjadi anggota organisasi kami?!"

Lucas dan kedua sahabatnya hanya menanggapi mereka dengan menguap malas. Inilah hal yang paling membuat mereka malas berurusan dengan orang-orang organisasi bebal seperti mereka, yakni berdebat.

"Hei! Beraninya kalian menguap seperti itu di hadapan orang dewasa seperti kami bocah?!"

"Ha? Kenapa Anda sangat sensitif dengan hal itu? Kami 'kan hanya menguap, bukan menyuapkan Anda makanan. Toh, Anda hanyalah "anjing" pimpinan bukan?" Clara mendelik tidak peduli.

DEG!

"APA KAU BILANG?! BERANINYA KA—"

"Sudah cukup, Chen!"

Tiba-tiba terdengar suara berat seorang pria yang baru saja datang dan berjarak tidak jauh dari mereka. Pria itu memiliki rambut hitam beruban sebahu dan bernetra cokelat, juga terdapat sebuah luka goresan di mata kirinya.

Usianya mungkin sekitar pertengahan 50an. Namun perawakannya tetap gagah seperti masih muda.

"B-Boss....Anda rupanya datang. Kami menemukan tiga bocah sialan ini sedang bersikap tidak sopan terhadap kami."

"Lantas kenapa?"

"Eh?" Lelaki berjas itu terkejut dengan respons sang pemimpin barusan.

"Apakah aku peduli? Kau 'kan memang benar anjingku, lalu kenapa kau tersinggung hanya dengan diperlakukan tidak hormat?" Ucap orang itu sinis.

Chen, demikian nama bawahan itu langsung menundukkan kepalanya dalam-dalam.

"Maafkan saya, Boss."

Pria paruh baya itu hanya mendengus dan berlalu melewatinya, hendak menghampiri Lucas serta kedua temannya. Chen menggertakkan giginya kesal. Tangannya terkepal kencang.

"Kalian adalah anggota baru huh? Siapa nama kalian?"

Ketiga sahabat itu saling menatap untuk sejenak, kemudian mereka teringat dengan ucapan Claude sebelum mereka pergi.

Under the Moonlight (Suddenly, I Became a Princess) -DISCONTINUED-Where stories live. Discover now