♤~Chapter 20~♤

92 16 17
                                    

Lawrence Group, Obelia....

"CEPAT TANGKAP MEREKA!!"

BANG! BANG! BANG!

Ketiga pencuri itu berusaha kabur dari kejaran para polisi serta pemimpin mereka yang sangar.

Claude de Alger.

Awalnya, mereka bertiga berpikir kalau melawan Claude akan sama mudahnya dengan Athanasia dan Ijekiel. Mereka juga tidak mengira bahwa kali ini Claude yang akan memimpin polisi.

Namun kenyataannya—

"Tsk, sial. Aku tidak tahu kalau Pak Tua itu akan seganas ini." Xavier mendecih.

"Kamu sih. Ngapain kamu pake ngajarin dia rahasia soal sulap di masa lalu?" Clara juga ikut menggerutu.

"HEH!! 'KAN AKU NGGAK TAU KALAU OM CLAUDE BAKALAN MAKE ITU PENGETAHUAN. GW PIKIR JUGA DIA UDAH LUPA SAMA ILMU ITU." Lucas mengomel tidak terima.

Claude menyerang ketiga pencuri itu tanpa ampun. Ia juga tidak sungkan menggunakan senjata api untuk melumpuhkan mereka bertiga. Dibanding Ijekiel, Claude jauh lebih kejam. Dan tentu saja itu semua dilakukan untuk putrinya. -_-

Lucas lalu melemparkan gas air mata ke arah kelompok polisi yang dipimpin oleh Claude itu. Gas itu meledak saat menyentuh tanah dan menciptakan kepulan asap.

PSSSHHHH!

"Apakah itu berhasil?"

Hening.

Saat kepulan kabut mulai menghilang, tiba-tiba....

DRUAAAKK!

"JOKER!!"

Secara mendadak, Claude keluar dari kepulan asap itu dan mengambil paksa topeng milik Joker sehingga pemuda itu jatuh terduduk di lantai. Claude mengarahkan senternya ke wajah sang pencuri yang sudah bangkit berdiri.

Mata Claude terbelalak tatkala ia melihat wajah asli pemimpin The Phantom Thieves.

Mata semerah darah, rambut hitam gelap seperti malam.

Wajah itu—

"Ka-kau...!"

"TCH!!"

Dengan cepat pemuda itu langsung menutup wajahnya dengan jubah miliknya, serta melempar granat cahaya dan mereka bertiga pun melarikan diri. Claude menutup matanya karena silau.

Setelah cahaya itu menghilang, Claude melihat ada sebuah surat di hadapannya.

'Kami akan kembali lagi untuk mengambil Raven's Amethyst!

Semoga harimu menyenangkan, Tuan Alger.
Adios!

Tertanda,
The Phantom Thieves.'

"Sial."

Diremasnya kertas kecil itu dengan kesal. Lagi-lagi ia kehilangan pencuri itu. Lelaki itu kemudian bangkit berdiri. Claude mengangkat kepalanya, pria paruh baya itu mengerutkan dahinya heran.

Tadi itu....

"Tuan Alger! Anda baik-baik saja?!" Tanya salah seorang polisi yang baru datang.

"Aku baik-baik saja. Tapi kita kehilangan mereka bertiga lagi." Jawab Claude datar.

Pria bersurai blonde itu memasang raut wajah curiga. Polisi yang berada di sebelahnya pun heran.

"Tuan? Apa terjadi sesuatu?"

"Ah, bukan apa-apa. Tapi...." Claude tidak melanjutkan ucapannya.

Laki-laki itu mengernyitkan dahinya.

Under the Moonlight (Suddenly, I Became a Princess) -DISCONTINUED-Where stories live. Discover now