♤~Chapter 21~♤

92 15 4
                                    

Hari Sekolah, Obelia Highschool....

"Haaa???"

"Coba katakan itu sekali lagi!"

Athanasia menggembungkan pipinya sebal. Lagipula mereka tidak perlu sampai terkejut seperti itu juga, memangnya dia kurang jelas mengatakannya atau mereka berdua yang tuli?

Gadis itu mendesah pelan.

"Aku ingin menginap di rumah kalian selama beberapa hari."

Ini cukup mendadak, dan Athanasia sendiri juga sebenarnya tidak mengerti sekaligus bingung. Hal ini berawal dari cerita sang ayah beberapa hari yang lalu.

Flashback on.

"Jauhi bocah itu beserta kedua temannya." Claude berucap dingin.

Athanasia yang sedang membaca buku menoleh dan memasang raut wajah bingung. Gadis itu tidak mengerti maksud perkataan ayahnya tersebut.

"Apa maksud Ayah?" Tanya Athanasia.

Claude menghela nafas gusar.

"Aku minta kau untuk tidak dekat-dekat lagi dengan tiga temanmu itu, terutama Lucas."

Mata Athanasia membesar, ia juga memasang wajah terkejut.

Hening sesaat.

"Pffft! Hahahaha!"

Namun Athanasia mendadak tertawa, mengapa pula ia harus menjauhi Lucas dan kedua temannya?
Melihat hal itu, membuat Claude tampak bingung.

"Astaga Ayah. Lucas dan kedua temannya itu orang yang baik kok, jadi Ayah tidak perlu-"

Grep!

"Baik katamu?!"

Claude mencengkeram erat kedua bahu Athanasia dan membuat anaknya tersebut tersentak kaget.

"A-ayah, kenapa-"

"Apa mau belum menyadarinya?! Siapa mereka bertiga sebenarnya?!"

Gadis bersurai blonde itu mengerutkan keningnya heran. Memangnya ada masalah apa dengan ketiga sahabat itu?

"Aku tidak mengerti apa maksud perkataan Ayah. Tapi-"

"Mereka adalah The Phantom Thieves!"

DEG!

Mata Athanasia terbelalak sempurna, wajahnya tampak kaget. Mereka adalah para pencuri itu?

Tidak.

Itu tidak mungkin.

"A-ahaha, astaga Ayah. Jangan seperti itu. Hanya karena mereka memiliki perangai buruk dan pandai bersulap, bukan berarti mereka adalah The Phantom Thieves." Athanasia mencoba menyangkal.

"Kau tidak paham Athanasia."

Gadis bernetra sapphire itu memasang raut wajah tidak mengerti.

"A-ayah, sudahlah. Itu tidak mungkin mereka, tidak ada bukti pasti-"

"Aku melihat wajah pemimpin mereka dengan mata kepalaku sendiri!"

Athanasia terperanjat. Ayahnya melihat wajah pemimpin ketiga pencuri tersebut?

"Aku melihatnya dengan jelas. Iris semerah darah, serta tahi lalat di bawah matanya, aku ingat dengan jelas!"

Bola mata Athanasia semakin membesar. Ia sangat mengenal seseorang dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh ayahnya tersebut.

Orang itu adalah-

Under the Moonlight (Suddenly, I Became a Princess) -DISCONTINUED-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang