♤~Chapter 4~♤

348 52 15
                                    

~◇~◇~◇~

Author's POV

8 tahun yang lalu.....

Kring kring kring!

Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi, seluruh siswa-siswi Obelia Elementary School mulai meninggalkan kelas mereka masing-masing & berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggu jemputan mereka.

"Lucaaasss!!" Teriak Athanasia sambil berlari.

"Aduuhh...jangan teriak-teriak dong! Kau mau aku tuli?" Jawab Lucas agak kesal.

"Hehehe, tungguin dong! Jangan maen tinggalin aku aja." Ujar Athanasia menyengir.

"Habisnya kamu lama benget kayak siput." Ledek Lucas.

"Iiih, barang bawaanku 'kan banyak." Athanasia menggembungkan pipinya kesal.

"Suruh siapa bawa barang banyak-banyak padahal cuma sekolah?" Lucas mendelik tidak peduli.

Lucas dan Athanasia memang sudah bersahabat selama 4 tahun lamanya, sekarang mereka sudah duduk di bangku kelas 3 SD. Mereka memang selalu bersama, pulang bersama, bermain bersama, belajar bersama, dan lain-lain. Seakan-akan mereka tidak pernah terpisahkan sama sekali.

Hari ini mereka pulang bersama lagi, mereka kini tengah menunggu bis sekolah menjemput mereka di depan gerbang sekolah. Sembari menunggu, mereka duduk sambil mencemili setoples cookies coklat yang dibuatkan Lili.

"Cwookis bwuathan Lhili mwemang enwak swekhali." Ucap Lucas dengan mulut penuh cookies.

"Habiskan dulu cookies di mulutmu baru berbicara!" Tegur Athanasia melotot.

Lucas hanya menggidikkan bahunya tidak peduli.

Kemudian tangannya meraih salah satu tangan milik Athanasia dan menggenggamnya dengan kedua tangan milik Lucas. Lucas kemudian melepas genggaman tangannya dan kembali melanjutkan memakan cookies.

Athanasia menatap telapak tangannya dengan tatapan tidak percaya, sebuah gantungan kunci kecil berbentuk huruf 'A' dengan gambar bunga mawar di sekitar hurufnya berada di telapak tangan Athanasia.

"Lucas! Ini cantik sekali! Siapa yang membuatnya?!" Tanya Athanasia dengan mata berbinar-binar.

"Aku meminta Ibuku yang untuk membuatnya." Lucas menjawab santai.

"Wahh, Ibumu bisa membuat gantungan kunci seperti ini?!" Tanya Athanasia masih tidak percaya.

"Ya, dia memang hebat dalam membuat suvenir, tapi tidak ahli dalam hal sulap sepertiku. Hahaha!" Jawab Lucas sombong.

"Ya, ya, ya, aku tahu kalau kau memang hebat dalam sulap. Tapi gak usah ngomong gitu juga, aku 'kan sudah tahu." Ujar Athanasia.

Tak lama kemudian, bis sekolah datang untuk menjemput mereka pulang. Lucas dan Athanasia segera bangkit dari duduk mereka dan bergegas menaiki bis sebelum kursinya penuh.

Mereka memilih duduk di kursi bagian tengah, Athanasia duduk di dekat jendela sedangkan Lucas duduk di samping Athanasia.

"Lucas, sehabis pulang sekolah nanti, temani aku ke toko kue ya?" Ucap Athanasia penuh harap.

"Nggak mau." Lucas menjawab ketus.

"Iiish, Lucas nyebelin!" Athanasia menggembungkan pipinya sebal.

Under the Moonlight (Suddenly, I Became a Princess) -DISCONTINUED-Where stories live. Discover now