tiga

2.8K 393 27
                                    

Suatu kebetulan di hari minggu ini yang merupakan hari libur, cuaca benar benar terlihat cerah dan terasa sejuk. Akan menjadi sebuah kesialan bagi mereka yang ingin melakukan tamasya, atau sekedar ingin berjalan santai untuk menghirup udara segar, bila diberikan cuaca yang mendung atau turun hujan. Namun langit yang memperlihatkan warna yang begitu biru itu, terlihat jernih dengan awan yang nampak jarang, membuat beberapa orang yang bersemangat untuk beraktivitas di luar sangat beruntung.

Kebetulan juga, hari ini Sasuke memutuskan untuk libur atas paksaan ibunya dan Izumi yang meskipun selalu bengis pada Sasuke, namun kakak perempuannya itu sebenarnya sedikit protektif. Apalagi melihat Sasuke yang berwajah pucat dan semakin kurus karena terus-terusan memforsir tubuh nya utuk bekerja keras di caffe miliknya.

Sekitar pukul tujuh pagi, Sasuke berniat pergi ke toko swalayan untuk mengisi persediaan tomat nya yang mulai habis dengan berjalan kaki, yang berjarak sekitar lima belas menit dari apartemennya, karena tertarik dengan cuaca hari ini.

"Selamat pagi Sasuke-san," seorang satpam berusia setengah baya menyapanya di lobi sambil tersenyum ramah.

"Hn. Pagi," Sasuke menyahut sambil tersenyum tipis, tidak tega juga jika harus memasang wajah dingin ketika pria paruh baya itu menyapanya dengan senyuman tulus.

"Mau olah raga?" Tanya satpam itu, mungkin menilai penampilan sasuke yang memakai celana olah raga dan kaus abu-abu yang di balut jaket hoodie warna hitam.

"Hn. Sayang sekali cuaca sebagus ini dihabiskan dengan berdiam diri di kamar," sahut Sasuke mengiyakan, meskipun sebenarnya ia tak berniat olah raga, mungkin pemuda itu tak mau repot repot menjelaskan.

Satpam bernama Izumo itu terkekeh. "Ah ya, kau benar Sasuke-san. Kalau begitu semoga harimu menyenangkan," kata pria itu dengan tulus, lalu mempersilahkan Sasuke.

Sasuke hanya mengucapkan terimakasih sambil tersenyum lalu pergi. Pemuda itu memilih berlama-lama menyusuri jalan untuk menikmati cuaca yang terlihat berseri seri ini. Kemudian mata kelamnya menoleh ketika melewati sebuah taman yang memang selalu ramai di akhir pekan oleh pengunjung yang ingin berolah raga dengan berlari-lari mengitari tempat itu, atau sekedar jalan-jalan. Merasa tertarik, Sasuke kemudian melangkah kan kaki nya ke sana, melupakan niatnya yang sebelumnya hendak pergi ke swalayan.

Terdapat sebuah danau di dekat taman, salah satu pemandangan yang menarik atensinya hingga membuatnya berakhir di pinggir tampungan air tersebut. Beberapa bangku sengaja di letakan di bawah pohon yang berada di pinggir danau, memberikan pemandangan indah bagi siapapun yang tengah duduk disana. Matanya menelusuri penampakan indah itu dengan hikmat, semilir angin menerbangkan helaian rambut kebiruannya. Sejenak pemuda itu memejamkan mata, meresapi setiap kesejukan yang di sampaikan oleh udara pagi. Beberapa manusia berjenis kelamin perempuan melirik takjub kearah nya. Sasuke tak menyadari bahawa posenya itu justru membuatnya terlihat semakin tampan, bahkan ada yang menghentikan langkahnya karena terpesona.

Kelopak mata itu terbuka, menampakan irish hitam yang kemudian bergulir melirik salah satu bangku yang berjarak beberapa langkah darinya. Pemuda itu melangkahkan kaki, hendak menduduki salah satu bangku ketika teriakan seseorang mengurungkan niatnya. Sasuke menolehkan kepalanya ke arah seorang nenek yang mendongkak sambil berupaya meraih seekor kucing yang entah mengapa bisa berada di atas salah satu pohon tinggi itu. Beberapa orang yang juga mendengar teriakan si nenek mulai berkerumun untuk ikut membantu. Kemudian pemuda itu pun turut mengampiri.

"Piko ayo turun," terdengar bujukan wanita tua itu pada se ekor kucing yang entah mengerti atau tidak dengan bujukan si nenek, ketika Sasuke berada di belakang orang-orang yang mulai berkerumun. Kucing itu beberapa kali terpeleset membuat si nenek kembali menjerit.

FAILED DATING (Sasusaku Version) TamatWhere stories live. Discover now