sembilan belas

1.7K 269 43
                                    

"Ayo masuk, Sakura-chan."

Sakura dibuat takjub dengan semua interior kediaman Uchiha. Rumah itu sangat luas dengan nuansa di dominasi warna putih di setiap sudut ruangannya. Meskipun sebelumnya ia sudah berkunjung ke kediaman tersebut, namun gadis itu tak berkesempatan untuk masuk kedalam bangunannya.

"Ayo silahkan duduk Sakura-chan." Mikoto mempersilahkan Sakura duduk di sofa mewah berwarna putih yang terletak di ruang tamu.

"Ah, iya. Terimakasih bibi." Dalam hati, gadis itu sedikit was-was soal baju lusuhnya yang takut mengotori sofa yang tampak bersih bersinar tersebut.

Bersamaan dengan sakura yang menjatuhkan dirinya diatas sofa, seorang pelayan paruh baya menghampiri mereka. "Apa kalian perlu saya ambilkan minum?"

"Tidak perlu, nek. Aku akan mengambilnya sendiri." Tolak Sasuke sambil berdiri menuju dapur.

"Bibi!" suara nyaring itu berasala dari jeritan Hanna yang berlari dari arah pintu depan sambil merentangkan tangannya.

"Ah! Sayang... darimana saja kamu?"

"Aku habis berjalan-jalan bersama ibu dan kak Izumi," Jawab Hanna dengan antusias.

"Benarkah? Apa kalian bersenang-senang?"

Hanna mengangguk semangat. Lalu tatapannya beralih pada Sakura, dan seketika aura cerianya berubah menjadi aura permusuhan. Masih ingat dengan peringatan Sasuke, bahwa ia akan beturusan dengan kakaknya itu jika bersikap usil pada Sakura, gadis kecil itu memilih meninggalkan ruang tamu dan berjalan menuju ruang menonton TV dengan diikuti seorang nenek pelayan tadi. Sakura yang mendapat perlakuan tersebut tak bergeming dan hanya memasang muka sedatar biasa.

Selang beberapa saat, Izumi dan Rin menyusul berjalan ke arah ruang tamu dengan menenteng beberapa paper bag di tangan masing-masing. Rin langsung memeluk kakak iparnya.

Sementara tatapan Izumi tertuju ke arah sosok Sakura yang duduk di sebelah ibunya. Gadis berusia 27 tahun itu memang sudah mengunci pandangannya sejak memasuki pintu rumah.

"Sakura-chan? Jika aku tau kamu akan kesini, mungkin kita bisa pergi bersama tadi seusai kuliah," Kata Rin.

"Ah, sebelumnya aku tidak berencana kesini. Tapi tiba-tiba bibi mengajakku kesini," jelas Sakura.

"Apa dia murid bibi di Universitas?" Tanya Izumi pada Rin. Namun matanya tetap terpaku pada Sakura dengan pandangan sinis.

Rin mengangguk. "Hem. Sakura-chan merupakan salah satuh murid berprestasi," jelas Rin. Entah kenapa terselip nada bangga dalam ucapannya.

Sementara Izumi hanya menatap Sakura dengan pandangan menilai. "Kau tinggal dimana?" Tanya Izumi tiba-tiba. Nada pertanyaannya bahkan terdengar sedikit tidak menyenangkan.

Baru saja Sakura hendak menjawab, namun Sasuke terlebih dahulu muncul sambil menyela, "Kak, lebih baik kau masuk ke kamarmu jika hanya ingin merusak suasana." Sasuke berjalan mendekat sambil membawa beberapa minuman kemasan diatas nampan.

Izumi balas menatap Sasuke dengan pandangan sengit. "Apa? Aku hanya bertanya?"

"Tapi lebih baik kau tidak bertanya."

"Dasar adik kurang ajar, kau-"

"Izumi..." Mikoto memotong perkataan izumi. Ibunya memang menyebut namanya dengan halus, namun ada ketegasan yang tak bisa dibantah didalamnya. Oleh karena itu Izumi hanya membuang muka dan bergegas ke kamarnya.

FAILED DATING (Sasusaku Version) TamatWhere stories live. Discover now