duapuluh tiga

1.8K 257 34
                                    

Kayuhan kaki Sakura pada pedal sepeda dilakukannya secara santai. Udara pagi membawa kesejukkan tiada tara, apalagi perkomplekan dimana ia tinggal sangat damai nan nyaman, serta sangat sedikit polusi yang bisa ia hirup. Sakura melepas kayuhan ketika menemui jalanan menurun, membiarkan sepeda itu melaju sendiri dari ketinggian ke dataran lebih rendah. Surai merah pucatnya mengibar oleh tiupan angin yang berasal dari kecepatan laju kendaraan beroda dua tersebut. Gadis itu menipiskan bibir seraya menghirup udara paling ringan yang pernah ia hirup selama beberapa tahun ke belakang.

Ia ingin sekali bersyukur untuk kenikmatan hari ini. Semuanya terasa berjalan lancar seperti arus air. Perasaan menyenangkan ini seakan membuatnya melayang-layang sehingga rasanya Sakura ingin bersenandung.

Gadis itu tersenyum tipis, kemudian tersenyum sedikit lebar... lalu makin melebar hingga kemudian ia tertawa ringan menimbulkan aura kecerahan di wajah ayunya. Pembawaannya hari ini begitu positif, berbanding dengan hari-hari di masa lalu yang tampak muram dibalik ketenangannya.

Sakura sampai di Konoha University, beberapa mahasiswa juga tampak datang lebih pagi seperti dirinya. Gadis itu tidak bermaksud menjadi murid paling teladan dengan datang ke kampus lebih awal, namun ia berniat sarapan terlebih dahulu di kantin, sebab ia sedang tidak ingin memasak di kosan. Hidup sendirian membuatnya sering tak nafsu makan, maka lebih baik ia makan diluar untuk mencegah sarapan yang terlewat sebab nanti sore ia masih perlu tenaga untuk bekerja.

Suasana kantin tampak tenang dipagi hari. Hanya segelintir orang yang sarapan disana. Sakura mengambil tempat dekat jendela setelah mengambil menu. Tempat itu menghadap langsung ke sebuah taman, oleh karenanya Sakura dapat menyuap makanan sambil mencuci mata ke arah tumbuhan disana.

Beberapa saat kemudian, empat gadis tampak mendatangi kantin. Sakura sempat melirik sembari menyuap sup jagung. Mereka terdiri dari Remi, Kurumi, Laila serta Anna yang merupakan satu-satunya gadis yang memberi lirikan sinis padanya. Keempat gadis itu merupakan sosok populer di kampus, mereka bukan circle geng kampus tapi kadang sering bersama. Sementara Anna memang pada dasarnya hanya ingin mendekati Remi untuk tujuan terselubung, yang tak lain ialah ada Utakata dibalik ketek.

Sakura kembali mengalihkan pandangannya ke arah taman. Kupu-kupu tampak hinggap disebuah bunga berwarna kuning memberi pemandangan segar bagi netra hijau gadis itu, sehingga mempengaruhi Sakura untuk menunjukkan senyum. Rasanya hari ini begitu cerah dan menyenangkan, sehingga ia dapat melihat beberapa fenomena keindaham alam.

"Boleh aku bergabung?" Remi tiba-tiba muncul sehingga menarik atensi Sakura dari serangkaian lamunannya.

Sakura melirik pada gadis yang tengah berdiri dihadapan mejanya. "Tentu."

Remi tersenyum manis sembari duduk. Sakura melempar pandangan pada ketiga gadis lain yang Remi tinggalkan. Ketiganya masih memilah menu apa yang hedak dimakan, sementara Anna sesekali menatap sebal kearahnya, yang dibalas Sakura dengan tidak perduli. Anna tidak bisa mengancurkan hari indahnya ini.

"Kenapa kau meninggalkan temanmu?" Pertanyaan Sakura dibarengi dengan kegiatan mengaduk sup.

"Ya, aku bilang ingin duluan karena ingin duduk denganmu." Remi meraih sendok dari nampan.

Sakura hanya mengangguk singkat lalu kembali menyendok nasi. Beberapa saat kemudian ketiga gadis yang dibicarakan turut menghampiri.

"Boleh kami bergabung?" Tanya Laila.

"Silahkan.. " jawab Sakura lalu melanjutkan kunyahan nasinya.

FAILED DATING (Sasusaku Version) TamatWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu