duapuluh delapan

1.8K 254 86
                                    

BRAK

Pagi-pagi sekali, Ino mendobrak pintu kosan Sakura. Kebetulan Sekali sepuluh menit yang lalu Sakura baru kembali dari membuang sampah sehingga pintu kosannya tidak dikunci. Gadis pirang itu berjalan kedalam dan melihat Sakura yang tengah memegang sapu sembari melihat datar kearahnya.

Ino langsung saja menghampiri dan tanpa tedeng aling-aling menampar bokong Sakura.

"Hey!" Sakura mendelik sebal pada gadis itu.

"Jelaskan!" Ino kemudian bersedekap sambil menatap Sakura tajam.

"Apanya?" Sakura mungkin tau apa yang Ino maksud, tapi ia sedang malas sekali menceritakan apapun.

"Sakura! Sejak kapan kau berpacaran dengan Sasuke?"

"Ketika aku meneleponmu, itu adalah hari pertama." Sakura menjelaskan sembari mulai menyapu kembali lantai.

"Benarkah? Apa kau jujur? Kau tidak menutupi hubunganmu dengannya selama ini 'kan? Yang mungkin saja sudah berjalan tiga bulan." Ino menatap penuh curiga pada Sakura.

Sakura mendelik. "Untuk apa aku berbohong?"

"Hey, kau tidak mengatakan selama ini kau mencintai Sasuke. Sekali lagi mencintai, Sakura! Apa perasaanmu benar-benar sudah sedalam itu?"

"Ino kenapa kau marah-marah?"

Ino menggeram. "Jelas aku marah! Kau tidak menceritakan segalanya padaku!"

Sakura menghela nafas. "Aku tidak menceritakannya karena dulu aku sendiri ingin melupakan perasaanku, Ino."

Ino seketika terdiam. Gadis itu kemudian memandang Sakura yang kini tengah menyapu lantai. Dari pernyataan Sakura barusan, mungkin Ino sedikit menyimpulkan sesuatu.

"Kenapa kau ingin melupakannya."

Sakura melirik sekilas. "Ya ... kau tau sendiri Sasuke dulu membenciku."

Ino mendengus. "Seharusnya kau jangan pesimis seperti itu. Harusnya kau membuat rencana agar Sasuke jatuh cinta padamu."

"Kau sebenarnya mendukung atau menolak hubungan kami, sih?"

Sakura heran, kemarin gadis itu berkata seolah tidak setuju, sekarang justri memprovokasinya agar membuat Sasuke jatuh cinta.

Ino menghela nafas keras. "Aku hanya kesal ketika kau bersikap seolah kau merasa tidak pantas untuk Sasuke, lelaki itu yang seharusnya tidak pantas untukmu."

Sakura tak menjawab dan hanya meneruskan acara menyapunya. Ino kemudian duduk diatas karpet dekat sebuah meja lesehan dan memandang Sakura yang kemudian berjalan ke balkon untuk membuang debu ketempat sampah dari pengki.

"Sakura, bagaimana kalian bisa berpacaran? Apa Sasuke berkata dia mencintaimu juga?" Ino menaruh kedua sikunya diatas meja lesehan.

Sakura berjalan kearah washtafel untuk mencuci tangan. "Hm, dia yang menyatakan perasaannya lebih dulu."

"Benarkah?" Gadis itu kemudian mendengus. "Seharusnya si Uchiha itu mendapat karma dulu darimu."

Sakura menoleh ketika ia mengambil sebuah roti tawar dari lemari. "Kenapa begitu?"

"Tentu saja, dia sudah pernah melukaimu. Seharusnya dia mendapat luka juga setelah mengungkapkan perasaannya, minimal kau harus menolaknya satu kali. Atau kalau begitu bagaimana jika kau mencampakkannya sekarang," usul Ino sambil menegakkan punggungnya.

Sakura mendelik sambil berjalan kearah meja lesehan. "Aku tidak mau. Yang ada nanti aku yang mendapat karma. Lagipula, aku tidak ingin menyakiti Sasuke, mungkin aku yang akan paling terluka jika aku melukainya."

FAILED DATING (Sasusaku Version) TamatOù les histoires vivent. Découvrez maintenant