tigapuluh satu

1.6K 275 175
                                    

Warning!!!

Ada adegan kekerasan, lumayan sadis, juga lumayan darah.

________

Mikoto bergerak gelisah dengan sisa air mata di pipinya, wanita itu sehabis menangis setelah mendengar calon menantunya tiba-tiba di culik. Di sampingnya, Sizune tampak menenangkannya sejak tadi. Sementara itu, Rin tak hentinya menangis di pelukan Obito, hatinya sebagai seorang ibu tentu hancur mendengar kabar bahwa putri kecilnya diculik.

Di sisi lain Hinata turut merasakan cemas, selain daripada ia sudah dekat dengan keluarga Uchiha dari dulu, Sakura juga adalah sahabatnya. Maka ia tentu saja takut jika gadis itu kenapa-napa. Setelah mendengar kabar tersebut, Hinata segera menghubungi Ino. Gadis pirang itu tentu saja panik tiada tara, itu sebabnya Ino sekarang tengah duduk di sofa rumah singgah yang berada di kebun apel.

Sasuke sejak tadi mondar-mandir sembari menghubungi polisi, untung saja karena ia menyandang marga Uchiha, pihak kepolisian pun langsung turun tangan. Sementara pria lainnya tak berdiam diri, mereka sibuk menghubungi orang-orang untuk melacak keberadaan Sakura dan Hanna.

"Bibi, tenanglah." Mirai mengusap punggung Rin yang masih menangis.

"Mirai, apa kamu lihat wajah orang yang menculik anakku?" Rin mengurai pelukannya dari sang suami.

Mirai menggeleng menyesal. "Jarak kami saat itu terpaut cukup jauh."

Rin menunduk sembari menutup wajahnya dengan kedua tangan, merasa sangat putus asa.

"Tenanglah, Sayang. Aku janji akan menemukan putri kita." Obito kembali memeluk istrinya.

"Halo, siapa ini?"

Semua orang tiba-tiba menoleh pada Sasuke yang menjawab telepon dengan suara nyaring.

"Siapa kau?!" bentaknya.

"Apa?! Apa kau jujur? Baiklah."

Mikoto dan Rin langsung menyerbu Sasuke ketika pemuda itu menutup teleponnya.

"Siapa dia?" tanya Mikoto.

"Aku tidak tau benar apa tidak, tapi barusan orang itu berkata bahwa ia melihat sebuah mobil hitam yang memasuki gudang sembari membawa anak kecil."

"Hanya anak kecil?" Tanya Mikoto.

Sasuke mengangguk. "Mereka bilang ada juga sosok wanita, tapi dia tampak tidak seperti sandera."

"Mungkin itu Sakura-chan. Mungkin dia bersikap tenang, jadi mereka tidak memaksanya," ujar Rin.

Semua orang mengangguk setuju, perangai Sakura yang selalu tenang, pastinya membuat gadis itu tak ingin bersikap ceroboh dengan meronta-ronta.

"Siapa orang itu? kenapa bisa tau?" Itachi menatap serius adik iparnya.

"Dia bilang, dia tidak sengaja lewat sehabis memancing di sebuah danau."

Kawasan di sekitaran kebun apel milik Madara memanglah tempat yang masih dihuni pepohonan dan hutan yang dilestarikan. Beberapa tanahnya juga ada yang milik pribadi maupun pemerintah. Mereka yang memiliki lahan pribadi di sekitar sini juga tak jarang ada yang membangun rumah sebagai aset, vila, atau tempat tinggal mereka sendiri.

FAILED DATING (Sasusaku Version) TamatWhere stories live. Discover now