𓋜៹ Delapan Belas

2.4K 526 75
                                    

∆-∆-∆-∆-∆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∆-∆-∆-∆-∆

Portal terbuka, treasure segera berlari mengikuti arah jalan dari Sangyeon. Dari arah yang berlawanan tiba-tiba saja muncul para prajurit penyihir, dengan pakaian perang mereka dan pedang khusus para kaum penyihir.

"Gila! Bentar lagi dong?" tanya Junkyu panik.

"Ntar aja bang kalau mau nanya, mending kita lari dulu daripada di jadiin geprek manusia ama ntu mahkluk," saut Junghwan.

Mereka segera masuk kedalam, saat berada di sana hanya ada perasaan aneh pada diri mereka. Seperti terbawa ke dimensi lain dengan keadaan tubuh yang perlahan memudar namun, hal tersebut tidak bertahan lama. Keadaan hening dan hawa dingin bercampur menjadi satu ketika sampai di kota falleg, sangat jauh berbeda dari arti namanya.

"Percuma namanya falleg  tapi kotanya kok sepi," celetuk Jihoon.

Junkyu ikut bersuara, "Betul tuh, kota nya emang cantik tapi ya... gitulah,"

Sedangkan yang lain hanya menyimak acara julid dadakan dari oknum bernama Jihoon dan Junkyu.

"Udah julid nya?" tanya Hyunsuk.

Matanya menatap kedua manusia tersebut, "Mending pikirin diri sendiri dulu, sebentar lagi ramalan nya bakal terjadi. Kita belum ada persiapan apapun dan kalian masih sempet-sempetnya julid?" omel Hyunsuk dengan amarah yang memuncak.

"Sabar bang... jangan emosi.." lerai Yoshi sembari menenangkan Hyunsuk.

Setelah kejadian julid dadakan dan omelan dari Hyunsuk, mereka kembali melanjutkan perjalanannya menuju kerajaan pusat dari kota falleg. Kota falleg sebenarnya bukan kota biasa melainkan kota yang berisikan para anggota kerajaan yang tengah mengasingkan diri mereka. Alasan memilih tempat ini karena, keadaan yang cukup memungkinkan untuk tinggal dan melatih kembali kemampuan mereka.

Perjalanan mereka tidak berlangsung lama, hanya sekitar 10 menit sudah sampai di dalam halaman kerajaan. Interior bewarna ungu dan hitam memenuhi seluruh bangunan, benar-benar sudah berisikan ciri khas dari mereka.

Hanya saja ketika memasuki area tersebut, semua penjaga beserta kaum penyihir lainnya melihat mereka dengan tatapan haru dan ada beberapa yang menangis saat melihat Junkyu serta Doyoung.

"Siapa yang sebar bawang disini?"

Mereka menoleh kearah belakang, anggota iz*one beserta Hwall datang bersama Yena yang mengambang diatas sana. Entah apa motivasi mereka membawa Yena dengan keadaan seperti itu, melihat luka di sekujur tubuhnya membuat treasure meringis.

"Kak Yena kenapa mirip gembel?"

Kali ini bukan mereka yang berbicara melainkan Sunwoo, kedua anggota termuda dari the boyz baru saja pulang dari tugas mereka yaitu, menjadi mata-mata di kediaman penyihir jahat.

Tugas yang sangat beresiko tetapi lain cerita jika mereka yang pergi, mungkin efek karena sudah terbiasa membohongi orang. Jika bertanya kenapa Hwall tidak ikut dengan mereka, itu semua karena dia sangat buruk dalam hal menyamar.

"Tumben Kak Yena gak ngegas?" tanya Eric heran.

Hwall jalan mendahului mereka, "Tidur dia Ric," jawabnya.

∆∆∆∆

Saat ini mereka tengah berada di ruang istirahat, untuk pertemuan tadi siang tidak terlalu lama. Hanya bertemu beberapa penjabat tinggi kota Falleg kemudian langsung pergi ke tempat penginapan mereka, bisa dibilang mereka menginap di tempat yang sudah disediakan oleh orang-tua dari Junkyu dan Doyoung sebelum pergi menyerahkan diri sebagai tawanan.

Ada rasa bahagia di hati Junkyu ketika tau fakta yang sebenarnya mengenai dirinya, ternyata laki-laki yang sangat Junkyu benci bukan ayah kandungnya. Dan untuk ibu angkatnya ternyata saat Junkyu terlempar keluar dari portal, tiba-tiba saja Junkyu kecil sudah berada di ruang bayi rumah sakit.

Demi apazi twink~
Demi apazi twink~

Alarm khusus yang dipasang oleh Eric berbunyi, menandakan untuk segera berkumpul di ruang tengah. Malam ini mereka akan membahas tentang serangkaian taktik penyerangan dan jadwal pelatihan untuk Treasure.

"Mari Pak Sangyeon yang terhormat dipersilahkan duduk ditengah," ucap Eric sembari mengarahkan Sangyeon untuk duduk.

Sangyeon hanya menggeleng melihat tingkah dari Eric.

"Menurut informasi dari buku Fritz, ramalan ini akan terjadi beberapa bulan lagi. Tepat di malam bulan purnama merah penyerangan pertama akan muncul dari arah barat, kemudian penyerangan kedua akan muncul dari arah timur. Kita gabakal bagi tim karena memungkinkan mereka menemukan kelemahan dari kalian."

Sangyeon berhenti sebentar guna memberi isyrat kepada Sunwoo untuk menutup pintu depan.

"Selama satu bulan full dimulai dari sekarang, kalian bakal latihan bareng kita. Tenang aja, gurunya pada baik-baik kok." ucap Eric dengan senyuman mencurigakan.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Hy, jam up nya tiba-tiba mundur
Ada apa sama wp sekarang?
Mau publish aja sampe berulang-ulang baru bisa :)
Kan agak gimana gitu, tapi sudahlah...

Semoga suka, maaf kl chapter yang ini ngebosenin dan maaf kl ada typonya ╥﹏╥

Eum.. semoga puasa nya lancar ya!


thx, sudah menyempatkan mampir


- rey

(✔) 𓇚  ̨𖥻 witches | treasure 13 (i)  ֙⋆𓇚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang