𓋜៹ Dua puluh tujuh

1.9K 455 43
                                    

∆-∆-∆-∆-∆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

∆-∆-∆-∆-∆

"Pangeran?"

Mereka semua sontak menoleh, terlihat seorang wanita yang tidak asing di mata mereka. Seperti pernah bertemu sebelumnya, bak diserang dejavu wanita tersebut memberanikan dirinya untuk lebih mendekat kearah mereka.

"WAW EMEJING TRALALA YE!" Jeongwoo dengan sigap menutup mulut Jihoon dengan tangannya.

"Eh, ada mantan guru asrama saya," ujar Hyunjae diselingi tawa.

Mashiho yang tadinya diam mematung, sekarang ikut membuka suaranya, "Bu Mina? Jadi ibu selama ini..."

Mina tersenyum, "... Iya Mashiho, saya kemari juga karena pesan dari Juyeon bahwa anak yang dulunya saya lindungi adalah kamu. Dan ternyata... anak laki-laki lugu itu sudah tumbuh dewasa, tepat berdiri didepan saya."

"Maksudnya bu?" tanya Asahi.

"Saat Mashiho tiba di dunia manusia, entah kenapa malah berada di atas sofa rumah dari seorang penyihir hahaha.... benar-benar sangat lucu. Singkat cerita sejak kejadian itu Mashiho sudah saya anggap seperti anak sendiri, awalnya saya tidak mengetahui bahwa dia adalah satu-satunya pewaris dari Náttúrulegt Heimsveldi. Sampai pada akhirnya, saat Mashiho berusia sepuluh tahun, penyerangan secara tiba-tiba berlangsung. Mengakibatkan saya harus mengunci ingatan Mashiho tentang saya dan jati dirinya."

Jeda sebentar, Mina mengambil napasnya lalu kembali berujar, "Saat itu dengan sangat terpaksa saya membuang Mashiho ke suatu tempat, sebuah rumah yang sepertinya sedang ditinggalkan sementara oleh penghuninya. Maaf... karena terburu-buru, saya tidak sengaja mendorong Mashiho hingga terbentur tembok." Mina menunduk mengingat semuanya, penyerangan secara tiba-tiba, terpaksa membuang Mashiho dan meninggalkan dia sendiri di tempat asing.

Mashiho mendekat ke arah Mina, memeluknya dengan erat seperti tidak ingin kehilangan seseorang yang berharga, "Jangan minta maaf, tindakan Mama bener dan karena tindakan Mama yang cepat ngebuat Mashiho masih ada disini." senyuman tulus tidak luntur dari wajahnya.

Mendengar Mashiho memanggilnya Mama, Mina sedikit terkejut tapi setelah itu membalas pelukan hangat dari pemuda tersebut, "Jangan panggil saya Mama, saya hanya seorang penduduk biasa. Tidak pantas mendapat panggilan istimewa seperti itu, Pangeran,"

"Mashiho bakal tetep manggil Mama, pokoknya harus Mama! Gak ada panggilan lain, walaupun ibu kandung dari Mashiho ada disini. Mashiho bakal tetep manggil Mama, jangan pernah sekali-kali bilang panggilan itu gak pantas atau Mashiho gak bakal mau ketemu lagi,"

Diam-diam yang lain juga merasakan apa yang sedang dirasakan oleh Mashiho, mereka juga merindukan keluarga angkatnya. Sepintas memori saat mereka masih didunia manusia terulang kembali, itu semua karena melihat adegan didepan sana. Terkecuali untuk Junkyu yang tersenyum pahit, walaupun sudah berlalu begitu lama, hatinya masih saja tidak bisa mengikhlaskan kejadian tersebut.

(✔) 𓇚  ̨𖥻 witches | treasure 13 (i)  ֙⋆𓇚 Where stories live. Discover now