𓋜៹ Dua puluh satu

2.2K 509 110
                                    

∆-∆-∆-∆-∆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

∆-∆-∆-∆-∆

Jay menggeleng pelan kemudian tersenyum menatap mereka satu persatu, "Lain kali inget kapan waktunya latihan biasa dan kapan waktunya simulasi perang,"

"Simulasi kali ini belum tentu sama dengan keadaan saat perang berlangsung, karena bisa aja mereka ganti taktik penyerangan dan semua rencana kita bakal gagal." lanjutnya.

Yoonbin bersandar di pohon dengan kedua tangan yang dilipat didepan dada akhirnya bersuara, "Gue dapet firasat lewat mimpi, mereka bakal ngubah semua taktik perangnya dan kita dituntut buat bikin taktik baru di tengah-tengah perang terjadi."

ㅜㅗㅜㅗㅜ

Treasure beserta Jay yang tadinya dalam keadaan posisi berdiri, memilih untuk pergi ke tenda tempat dimana Kevin berada. Kali ini mereka akan membahas hal yang cukup serius, sesuatu yang berhubungan dengan perang nanti.

"Xier, beritahu Hwall untuk datang kemari." perintah Kevin kepada si peri kecil.

Belum sempat Xier pergi, tiba-tiba saja dari arah depan tenda datanglah Hwall dengan membawa satu kotak besar berisikan tongkat sihir para anggota treasure.

"Kebiasaan! barang berharga main ditinggal sembarangan, lain kali jangan ditinggal! ntar ilang pada nyariin. Ini limited edition guys..." omel Hwall.

"Tadi kita buru-buru ke sini mangkanya lupa diberesin," kata Jaehyuk dengan cengiran khasnya.

Frustasi, itu yang sekarang sedang Hwall rasakan setiap kali menghadapi para makhluk gila seperti mereka yang selalu lalai dan ceroboh. Jika bisa, rasanya ia ingin pergi menghilang saja daripada harus terus menghadapi mereka.

"Udah... lebih baik lanjutin pembahasannya." saran Kevin.

Jay mengangguk, "Pertama, kita butuh ramuan obat-obatan yang cukup banyak nantinya."

"Buat apa?" tanya Junkyu.

Yedam membuka sebuah buku berisikan catatan penting yang selalu ia buat setiap kali pembahasan mengenai perang dilakukan, sangatlah lengkap sampai bisa dilihat rekayasa gambar yang sudah dibuat oleh Yedam benar-benar mirip dengan apa yang mereka bayangkan saat itu.

"Plis dam, pinternya bagi-bagi napa?" celetuk Jihoon yang kagum.

"Percuma bagi-bagi kalau akhirnya gak pernah diasah," balas Yedam sembari melirik Jihoon yang terdiam mendengar ucapannya.

Yedam tersenyum, "Bercanda bang, ekhem... jadi, kegunaan ramuan obat itu nanti setengahnya bakal dipegang sama orang-orang yang turun perang termasuk kita. Sisanya bakal disimpen sama kelompok yang dipimpin sama bang Kevin." jelas Yedam.

(✔) 𓇚  ̨𖥻 witches | treasure 13 (i)  ֙⋆𓇚 Where stories live. Discover now