𓋜៹ Tiga puluh

1.9K 436 92
                                    

∆-∆-∆-∆-∆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∆-∆-∆-∆-∆

"Bang, bawa jaket yang gue titip kemarin gak?" tanya Hwall ke Hyunjae.

Pasalnya mereka sebentar lagi akan segera sampai ke lokasi terakhir yang dituju, saat ini udara terasa makin dingin. Terlebih lagi, mereka hanya menggunakan pakaian tipis, hawa dingin menusuk hingga ketulang mereka. Benar-benar sangat dingin, padahal belum memasuki area kota.

"Bawa, bisa-bisa mati kedinginan kalau gue gak bawa jaketnya," ucap Hyunjae, sembari membagikan jaket tebal yang ada di dalam tasnya.

"Jaketnya tebel kok, tenang aja." ujar Juyeon.

Jaket sudah terpasang di badan mereka, rasanya hangat tidak seperti tadi yang sangat teramat dingin. Entah bagaimana nantinya kehidupan Yoshi, Asahi dan Haruto disini. Apakah menyenangkan atau malah sebaliknya, hanya mereka bertiga yang tau.

"Masih dingin, brrr!"

Junghwan mengeluh kedinginan, padahal jaket yang mereka pakai sudah lumayan tebal. Dengan senang hati, Juyeon memberikan syal miliknya untuk Junghwan.

"Ini masih lama?" tanya Yoonbin.

Doyoung ikut men-sejajarkan langkah kakinya disamping Yoonbin, "Kayaknya sih bang, tapi diujung udah mulai kelihatan rumah-rumah penduduk." imbuhnya.

"Sabar, emang tujuan kita kali ini sedikit ekstrim. ísveldi dikenal sebagai tempat salju abadi, mangkanya kita buat jadi lokasi terakhir. Daripada kalian sakit waktu perjalanan, siapa yang repot? Kita kan," Ntahlah, Hyunjae tiba-tiba terasa seperti seorang ibu yang sedang memarahi anaknya.

Jihoon membentuk gestur takut, "Uhhh takut, ibu Hyunjae sudah bersabda lebih baik kita ngikut aja."

"Lo udah pernah ngerasain dikubur di salju belum?" nada bicara Hyunjae terdengar seperti ancaman.

"GAK! Makasih banyak!" tukas Jihoon, kemudian mendapatkan gelak tawa dari yang lain.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, apa yang dikatakan oleh Doyoung ternyata benar, didepan sana sudah terlihat rumah-rumah penduduk yang diselimuti salju. Rumah mereka terlihat sangat kokoh walaupun atapnya tertutup salju tebal, bangunan dengan bahan dasar kayu juga menjadi kelebihan rumah-rumah disini.

"Bang Hwall?" panggil Asahi.

Hwall berdehem singkat, ia tahu kenapa Asahi tiba-tiba memanggil dirinya. Bukannya Hwall tidak mau berbicara, tapi hawa dingin disini membuat lidahnya terasa kaku untuk berbicara.

"Selamat datang ─

─ Suara lo kenapa kayak gitu?" tanya Yoonbin.

"Dingin Bin,"

Ia melanjutkan ucapannya yang terpotong tadi, "Selamat datang di kota Icediarsz, kota dengan sejuta kejutan didalamnya."

"Kejutan? Maksudnya?" tanya Doyoung.

(✔) 𓇚  ̨𖥻 witches | treasure 13 (i)  ֙⋆𓇚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang