𓋜៹ Dua puluh tiga

2.1K 489 77
                                    

∆-∆-∆-∆-∆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

∆-∆-∆-∆-∆

"Jadi, gimana ceritanya kalian bisa disini?" tanya Jihoon sembari men-sejajarkan dirinya di samping pintu pengemudi.

Mereka sekarang sedang dalam perjalanan menuju himinn, jika kalian berpikir bahwa Haechan dan Renjun datang untuk menjemput mereka itu salah. Mereka berdua datang hanya untuk membantu membawa perbekalan saja, sedangkan anggota treasure pergi menggunakan sapu terbang mereka masing-masing. Untuk Juyeon, dengan terpaksa Hyunjae harus mau berbagi tempat duduk di sapunya.

Haechan sedikit mengeluarkan kepalanya dari dalam mobil, "Panjangggg banget! Singkat cerita aja sih, murid waiji school itu delapan puluh persen para keturunan penyihir dan sisanya baru murni anak-anak berprestasi. Terus dikalangan para guru cuman tiga puluh persennya aja penyihir termasuk Kepala Sekolah kita," jelas Haechan.

"Emejing, terus-terus?" saut Jeongwoo yang kini ikut men-sejajarkan sapunya disamping Jihoon.

"Waiji school ini sebenernya salah satu tempat penampungan anak-anak penyihir, kasarnya kayak Panti Asuhan." jawab Renjun sedikit berteriak.

Jihoon menutup mulutnya dramatis, "Penampungan cuy penampungan," ucapnya kepada Jeongwoo yang masih cengo.

"Udahlah... percuma juga diceritain lagi, mending kalian liat kedepan tuh. Betapa indahnya Kerajaan bang Hyunsuk sama dek Junghwan," ucap Haechan kagum.

Didepan sana terlihat dua Kerajaan besar, berdiri kokoh tepat diatas awan putih yang indah. Kerajaan dengan interior mewah, pilar dari emas lalu dikelilingi oleh burung merpati yang indah, mereka menepi di tempat yang sudah disediakan. Banyak rakyat himinn yang sudah menanti mereka disana, keadaan disini benar-benar berbeda karena tidak ada hawa kebencian sama sekali.

Perlu diketahui, orang-orang dari Agueenite ─ Ibukota himinn ─ mengetahui kejadian asli yang menimpa Raja mereka, Jeremy. Maka dari itu disini sama sekali tidak ada rasa benci sedikitpun kepada keturunannya, dan juga rakyat Agueenite tidak bisa pergi turun ke bawah karena terikat janji saat sudah memasuki kota dan menetap disana. Inilah salah-satu alasan mereka juga tidak bisa mengatakan yang sebenarnya mengenai Raja mereka kepada penyihir lain.

"Selamat datang... anakku Hyunsuk..."

Hyunsuk yang tadinya sibuk melihat sekitar dikejutkan dengan sambutan dari seorang wanita, wajahnya cantik sangatlah cantik. Menggunakan mahkota dengan rambut hitam legam dan menatap Hyunsuk penuh kasih sayang.

Hwall menepuk pelan pundak Hyunsuk, "Yang mulia, Ratu Jenny.. ibumu." ucap Hwall.

"I-ibu?"

Jenny mengangguk sembari tersenyum lembut, dipeluk nya putra semata wayangnya itu. Tak jauh dari sana, seorang wanita berlari mendekat kearah Junghwan. Matanya yang indah menatap Junghwan.

Tanpa pikir panjang wanita tersebut segera memeluk Junghwan, "Hiks.. Junghwan anakku," gumamnya.

Para anggota treasure yang lain ikut menangis kala melihat pemandangan yang ada didepan mereka, pertemuan ibu dan anak. Terlebih lagi karena suara tangisan Hyunsuk dipelukan Jenny membuat suasana semakin terasa haru, Junghwan yang masih kebingungan mendadak kaku karena dipeluk seorang wanita. Ingatlah bahwa Junghwan takut berdekatan dengan wanita.

(✔) 𓇚  ̨𖥻 witches | treasure 13 (i)  ֙⋆𓇚 Where stories live. Discover now