[ ARCHIGÓS LM - 01 ]

44.7K 6K 54K
                                    

11,4k komen nggak ada sehari:) maksud kelen apa ya:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

11,4k komen nggak ada sehari:) maksud kelen apa ya:)



SPAM KAIRAV HERE 👉

SPAM EIRA HERE 👉

AND HERE WE GO!


Please click vote before read dan ramaikan tiap paragraf🖤 thankyou for your pleasure🖤

Biar votes dan viewers saling nganu🤡


CHAPTER 01 - RUMOR or REAL

NORMAL POV


Kebakaran SMA Bakti Husada seminggu yang lalu menjadi alasan mengapa 10 orang siswa sekolah tersebut berdiri di ruang guru SMA Patuh Husada saat ini. Terdiri dari, 9 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Dengan rekam jejak SMA Patuh Husada, sangat minim para jajaran orang tua yang berminat menyekolahkan penerus mereka di salah satu cabang sekolah Husada Group tersebut.

SMA Patuh Husada menjadi sekolah paling diakui sebagai sekolah paling berkarakteristik. Jika, Permata Husada merupakan gabungan siswa berprestasi dan kaya raya, Bakti Husada adalah gudangnya para jajaran anak borjuis alias anak-anak keturunan orang kaya dan Bentang Husada para siswa pilihan berotak jenius. Maka, cabang SMA Patuh Husada sekumpulan siswa-siswa dengan tingkat kenakalan di atas rata-rata.

Mereka menampung para siswa yang pernah menginjak lapas remaja, mantan pecandu narkoba, perempuan yang berhenti mengemban pendidikan karena pernah mengandung dan para jajaran kenakalan lain termasuk menerima siswa yang pernah di-drop-out dari sekolah terdahulu.

Oleh sebab itu, dari jumlah kurang lebih 2000 siswa SMA Bakti Husada, hanya 10 orang siswa yang berminat mengisi formulir penitipan siswa ke cabang SMA Patuh Husada. Demi melanjutkan pendidikan mereka selama masa pembangunan kembali gedung Bakti Husada. Mereka bebas memilih beberapa cabang HUSADA SCHOOL. Penitipan tersebut akan berlangsung selama sekitar satu semester penuh. Namun, untuk kelas XII sendiri, diberi pengecualian menamatkan pendidikan mereka di sekolah titipan.

“Hanya satu kelas XII yang terdaftar,” kata guru itu seraya menatap satu persatu ke-10 baris siswa. “Kalian hari ini ikut upacara dulu, nanti selesai upacara balik ke kantor guru buat penentuan kelas kalian.”



****


Notifikasi pesan masuk secara bersamaan.  Ketika waktu upacara hampir selesai. Ada beberapa di antara mereka yang berdering sekali, ada juga yang mode getar serta siswa lain yang mengaktifkan mode silent turut memeriksa ponsel mereka.

“Eh, lo dapet enggak?”

Siswi berkepang dua itu menggiring ponselnya ke baris sebelah. Siswi berambut lurus itu mengangguk. Turut menunjukkan ponsel miliknya.

ARCHIGOS LAST MISSIONWhere stories live. Discover now