[ ARCHIGÓS LM - 26 ]

7.9K 1.5K 10.3K
                                    

Dont forget for follow Author acc:

@shnard994_

@alphaaword

Or ALL RP ARCHIGOS :

@archigos_ofc
@terjagad_jagad

SPAM KOMEN TIAP PARAGRAF JUSEYO🥰

CHAPTER 26 - TOLD THE WRONG




Dengan langkah sempoyongan Koko berjalan menyusuri lorong kediamannya menuju dapur. Ia menuruni puluhan anak tangga, juga butuh waktu enam menit baginya untuk sampai ke dapur.

Pemuda pecinta kebersihan itu masih dilanda kantuk yang menyerang titik lelah otaknya. Bisa dibilang— Koko kurang tidur. Sebagaimana waktu optimal manusia dalam akumulasi mengistirahatkan anggota tubuh termasuk organ. Ia hanya tidur seperempat jam. Itupun akibat alarm pagi berdering kencang di meja nakas.

“Papa,” panggilnya.

“Ya, Nak?” jawab dua suara kompak.

Syabil dan Nabil bahkan menoleh bersamaan. Kedua saudara kembar tersebut malah seia-sekata dalam menyahuti panggilan Koko, yang notabene putra tunggal si sulung Aldebara.

Nabil menyenggol perut Syabil. Menegur saudara kembarnya yang acap kali mengucapkan kalimat yang sama persis. Ia selalu sensitif, karena hal itu selalu menjadi pemicu keduanya dijadika bahan ejekan.

“Lo yang ngejawab panggilan anak gue, Nabil,” ujar Syabil.

“Ya, salah anak lo kenapa sering manggil gue papa? Gue kan keikut terbiasa,” protes Nabil tidak terima.

Koko menunduk menertawai kekonyolan dua pria dewasa di depannya. Bayangkan— usia mereka sudah mencapai kepala empat, tetapi perdebatan keduanya terasa kekanakan.

Memang tidak baik kalau saat masih remaja dahulu, mereka berdua terlampau dewasa. Pada akhirnya, sifat kekanakan yang sepatutnya timbul di kala muda, kini baru mencuat begitu usia menua.

“Tuh, Koko ngetawain lo,” ledek Nabil.

Syabil menghela. “Anak gue juga ngetawain lo.”

Kan? Seperti yang diduga oleh Koko. Menggelengkan kepala maklum, Koko berjalan melewati papa dan pamannya menuju rak guna mengambil gelas.

Gelas yang disimpan khusus di lemari yang suhu dan kesterilannya amat terjaga. Wajar, Koko tidak menyukai segala sesuatu yang kotor.

“Papa Syabil dan Nabil belakangan ini banyak ketawa, ya,” pungkas Koko, membuka bahan obrolan.

“Masa?” selidik Nabil.

Jika ia telaah ulang, memang fakta apa yang diutarakan Koko barusan. Mereka banyak tertawa, serta mudah tersenyum dibanding hari-hari sebelumnya.

“Papa enggak berkelit, sih,” ucap Syabil.

Yeu, bilang aja lo seneng Archigós mau reuni?” potong Nabil.

Koko sibuk menuang air hangat ke gelas. Ia mengurungkan niat untuk minum ketika merasa air yang di gelas mengandung banyak bakteri.

Memilih menggantinya dengan air mineral di kulkas, lantas meneguk air tersebut sampai bersisa setengah botol.

“Kakek juga seneng, kok, Pa,” tambah Koko.

“Enggak sia-sia Papa nge-share profile kamu ke anaknya Ngalus,” kata Nabil.

ARCHIGOS LAST MISSIONWhere stories live. Discover now