[ ARCHIGÓS LM - 19 ]

11.7K 2.4K 20.7K
                                    

Hai, jangan lupa follow wattpad Buna dulu yaps.


Meet gala author di IG :

@shnard994_

@alphaaword

Or ALL RP ARCHIGOS :

@archigos_ofc
@terjagad_jagad

SPAM KOMEN TIAP PARAGRAF JUSEYO🥰

CHAPTER 19 - THE GLOOMY

“AAAAA! JANGAN DUDUK DI SANA, ANJING!”

Ion yang hendak duduk kini berhenti, hingga posisinya menggantung setengah jongkok. Tubuh lelaki bertatto itu tumbang ke lantai begitu Jagad mendorongnya dengan gerakan kasar.

“Tulang ekor gue kek otw numbuh, Bajingan!” keluh Ion.

Sebagai seorang duta prank, ia merasa amat terhina atas tindakan Jagad. Untung Jagad Raya, untung .... dirinya harus bersabar.

“Lo hampir dudukin baby gue,” ucap Jagad.

Ia memindahkan boneka Winnie The Pooh ke sofa single. Ion bangkit sembari memegang dagu tidak percaya. Sial! Di mata si Jagad dirinya tidak lebih berharga dari boneka seharga sejutaan. Penghasilan pemuda itu lewat adsense youtube sebulan pun bisa membeli sekaligus pabrik boneka.

“Bacot,” balas Ion. “Gue share lewat IG dijamin lo kena hujat se-Indonesia, Yup.”

Jagad menjulurkan lidah. Ia sibuk memperbaiki posisi baju merah boneka kesayangannya. Sebagai kolektor boneka dan merchandise kartun— Jagad memang dikenal sangat protektif terhadap apa yang miliki.

“Gad, mending bakat lo yang suka nyebelin orang lain dipendem,” kata Gangga menasehati.

“Iya, Gangga, maafin Jagad Raya Sentosa Semesta Alam, ya—” tutur Jagad sembari tersenyum lebar.

Keir yang duduk di samping Gangga lantas tertawa kecil. Meski tidak sepenuhnya bisa memahami isi pembahasan mereka. Ia menangkap momen interaksi Jagad ke Gangga yang begitu menggelitik.

Semenjak bocah tengik itu tahu siapa ayah Gangga, ia jadi lumayan menuruti perkataan Gangga. Kata Jagad, ia tidak apa kehilangan teman modelan Ion dan Sul, asalkan jangan Gangga.

Mending punya satu teman macam Gangga, dibanding seribu teman seperti Ion atau Sul. Omong-omong tentang Sul, tumben laki-laki ini tidak ada di markas. Pasalnya, Sul sudah layaknya penghuni tetap markas.

“Where's Sul?” tanya Keir.

Gangga menghadap ke Keir. “Lah, iya? Gimana kalau semisal dia mabok di jalan terus enggak pulang?”

“Tenang, aja, dia kalau mabok justru enggak bakal diapa-apain orang,” seloroh Ion.

Jagad mengernyit. “Kenapa, gitu?”

Gangga seakan ingat sesuatu. “Walah, iya, dia kalau mabok, mah, persoalan ekonomi negara tentangga, aja, dibahas.”

“Merembet sampe ke teori pembunuhan Jack The Ripper pula,” tambah Ion. “Don't you go out, Keir?”

Keir menggeleng. “I don't have any plan today. So, I stay.”

“Gue bingung sama kelebihannya Keir,” ujar Jagad tiba-tiba. Ia memicing ke Keir. “Makin gue liat, makin emosi.”

“Ngapa emosi?” sahut Ion. “Eh, tapi— apa yang enggak buat lo emosi, dah? Lo, mah, dasarnya temperamental.”

“Ya, karena lo sikapnya gitu ke gue, Asu!”

ARCHIGOS LAST MISSIONWhere stories live. Discover now