[ ARCHIGÓS LM - 29 ]

7.2K 1.4K 5.3K
                                    

Dont forget for follow Author acc:

@shnard994_

@alphaawordl

Or ALL RP ARCHIGOS :

@archigos_ofc
@terjagad_jagad

SPAM KOMEN TIAP PARAGRAF JUSEYO🥰

CHAPTER 29 — ABOUT HIS BORN




[ FLASHBACK ]

Hermes menghela, ia merasa semakin umurnya bertambah. Dunia yang kini ia tempati sudah begitu membosankan untuk dirinya jalani. Ia sebatas berkutat dengan dokumen pekerjaan, atau sampai ikut turun tangan ke lapangan hanya demi menghabiskan waktu dari detik ke jam dengan mengerjakan pekerjaan sepele.

“Tuan Hermes, hari ini Anda akan kedatangan tamu spesial,” ujar salah satu pengawalnya.

“Tamu spesial?” ulang Hermes. “Oalah, maksud situ Mr. Moriz dan istrinya?”

“Benar, Tuan Hermes.”

Si pengawal pamit undur diri setelah pintu ruang kantor Hermes terbuka lebar. Sebelum Moriz memasuki ruangan, jajaran pasukan guard elite sudah berbaris rapi terlebih dahulu. Seolah, sengaja maju ke bagian depan untuk mengawasi keselamatan Tuan mereka.

Hermes merotasikan bola mata. Posisinya yang duduk di kursi kerja pun terpaksa harus bangkit. Ia mempersilakan Moriz dan Raina duduk ke sofa. Kemudian, disusul dirinya yang duduk di sisi seberang.

I'm already forget— ini mesti makai saya atau aku? Lama enggak jumpa bikin lupa, Mr. Moriz. Apa boleh sekalian pake lo-gue?”

Better use formal speaking, Mr. Hermes,” balas Moriz.

Hermes manggut-manggut santai. “Untuk nyiptain jarak?”

“Anda tahu betul alasan saya bersikap begini.”

Atmosfer di sekitar Moriz dan Raina memang patut diacungi jempol. Meski berusaha tidak terpengaruh apapun, Hermes tetap tidak menampik betapa berat aura yang mengelilingi pria di hadapannya tersebut.

Sirkulasi udara seperti dirampas paksa oleh mereka berdua. Menyebabkan organ pernapasan bekerja ekstra untuk mencukupi oksigen yang menipis.

Dari sini saja— Hermes sudah tahu siapa pihak pendominasi percakapan.

“Saya sudah melepaskan diri, Mr. Moriz. Anda paham saya enggan membahas perihal Archigós lagi, bukan?”

Namun, jangan meragukan Hermes yang dalam mode serius. Ia mampu mengimbangi timpangnya obrolan dua sisi itu.

I need your help,” papar Moriz tanpa berbasa-basi.

“Hermes, tolong bebaskan Kairav. Sebelum dia mengenal seluk-beluk Archigós,” potong Raina.

Hermes menggeleng guna menyadarkan alam bawah sadarnya yang terkesima akan paras Raina Miselia. Sinting! Seumur hidup Hermes ia baru memuji tiga perempuan.

Andromeda, putrinya dan terakhir Raina. Hermes percaya bahwa legenda vampire yang awet muda merupakan kisah nyata. Terbukti, Raina eksis di sini. Bukankah Raina salah satu reinkarnasi kaum vampire?

Saat berubah menjadi manusia, maka terciptalah Raina yang kecantikannya teramat abadi?

Formulasi wajah Raina pasti bernilai 100. Pasti para dokter operasi wajah insecure.

ARCHIGOS LAST MISSIONWhere stories live. Discover now